
PWMU.CO – Sekolah Dasar Muhammadiyah Kota Blitar (SD Muhtar), yang beralamat di Jalan Cokroaminoto Nomor 3, Kelurahan Kepanjenlor, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, berkomitmen untuk menerapkan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang ramah dan menyenangkan.
Komitmen tersebut dibuktikan melalui partisipasinya dalam kegiatan Sosialisasi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Ramah dan Brainstorming Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) Tahun Ajaran 2025/2026 yang digelar oleh Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Blitar pada Jumat (4/7/2025).
Lembaga yang mengusung branding Islamic School ini hadir dengan diwakili oleh Kepala Sekolah Tiwik Kusrini SPd dan salah satu guru kelas 1 Eka Nurdhita Rokhmanah SPd.
Kegiatan sosialisasi berlangsung mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai di Aula Madya Krida Dispendik Kota Blitar, Jalan Jenderal Ahmad Yani Nomor 100, Kelurahan Sananwetan, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar.
Acara ini diikuti oleh para pengawas SD dan SMP se-Kota Blitar, serta perwakilan dari SD negeri dan swasta, yaitu kepala sekolah dan salah satu guru kelas 1. Mereka menyimak pemaparan tentang pentingnya MPLS yang ramah serta melakukan diskusi terbuka seputar pengembangan kurikulum di satuan pendidikan masing-masing.
MPLS Ramah, Wujud Sekolah Menyenangkan Bagi Anak
Dalam materi MPLS Ramah, dijelaskan pentingnya pendekatan yang bersifat humanis dan menyenangkan bagi anak baru di sekolah. MPLS tidak lagi boleh mengandung unsur perploncoan atau kegiatan yang memberatkan anak secara fisik maupun mental. Tujuannya adalah membangun iklim positif, aman, dan ramah anak sejak hari pertama masuk sekolah.
MPLS seharusnya dilaksanakan dengan ramah, menyenangkan, memotivasi, dan mengenalkan lingkungan sekolah tanpa tekanan karena itu adalah momen penting untuk membentuk kesan awal yang positif bagi anak.
Sementara itu, sesi Brainstorming Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) mengajak peserta untuk berdiskusi dan menyusun kurikulum sesuai kebutuhan serta karakteristik masing-masing sekolah. Kurikulum ini diharapkan adaptif terhadap perkembangan zaman dan kebutuhan anak di masa depan, tanpa mengesampingkan nilai-nilai karakter dan budaya lokal.
Brainstorming tersebut menjadi ruang refleksi dan inovasi agar kurikulum lebih bermakna. Sekolah perlu menggali potensi lokal dan kebutuhan anak, agar pendidikan tak hanya menargetkan capaian akademik, tapi juga kebermaknaan hidup.
SD Muhtar Tunjukkan Komitmen Pendidikan Ramah dan Islami
Ditemui usai mengikuti sosialisasi, Tiwik menyatakan komitmennya untuk menerapkan MPLS yang ramah bagi siswa.
“Kami akan menerapkan MPLS yang ramah dan penuh cinta. Bagi kami, setiap anak adalah amanah yang harus didampingi dengan kasih sayang sejak hari pertama mereka masuk sekolah,” ujar Tiwik.
Senada dengan itu, Dhita menambahkan bahwa kurikulum yang dikembangkan SD Muhtar selalu menyesuaikan kebutuhan zaman, namun tetap menjaga nilai-nilai Islam dan karakter ke-Indonesiaan.
“Kami ingin mencetak generasi islami, unggul, dan berwawasan global. Maka kami berkomitmen menyusun kurikulum yang seimbang antara ilmu dunia dan akhirat, antara sains dan akhlak,” terang Dhita.
SD Muhtar terus berkomitmen menjadi lembaga pendidikan yang unggul, ramah anak, serta semakin diminati oleh masyarakat Blitar. Harapannya, dengan semangat kolaborasi dan inovasi seperti ini, pendidikan di Kota Blitar akan semakin maju dan merata di seluruh jenjang. (*)
Penulis Agus Fawaid Editor Ni’matul Faizah