PWMU.CO – Asyiknya berorganisasi itu bisa dikemas dalam aneka kegiatan yang unik. Pemilihan tempat pun bisa menjadi alternatif menggiatkan organisasi.
Seperti yang dilakukan Majelis Pembinaan Kader Pimpinan Cabang Aisyiyah (MPK PCA) Klojen Malang yang bertekad menepis semua anggapan bahwa Aisyiyah krisis kader.
Berbagai macam inovasi kegiatan dilaksanakan seperti memantapkan hati ber-Muhammadiyah bagi calon kader Aisyiyah di Bangi Kopi Jalan Retawu 22 Kota Malang, hari ini (10/12/17).
Kegiatan yang biasa dilakukan di aula atau gedung lainnya, kini berlangsung di sebuah kafe. Tentu memberi suasana yang berbeda.
Ketua PCA Klojen Uswatul Hamidah menyampaikan kebanggaannya atas kegiatan itu.
“Saya bangga dengan anak-anak dan senang dengan kegiatan ini. Dengan suasana berbeda ini, saya berharap semoga bisa memacu semangat para calon kader persyarikatan,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu pemateri Uzlifah menegaskan mantap dan tidaknya ber-Muhammadiyah itu tergantung pribadi masing-masing. Tidak perlu terlalu serius memahami teori-teori Muhammadiyah secara utuh.
“Mau bergerak ya bergerak saja, toh semua sudah diberi wadah masing masing,” tuturnya dengan semangat.
Lebih lanjut, dia menghimbau yang pelajar segera bergerak di IPM, yang mahasiswa segera bergerak di IMM, yang remaja putri di NA, dan yang pemuda di Pemuda Muhammadiyah.
“Begitu seterusnya. Itu sama artinya sudah menggerakkan,” pesannya.
Di akhir materi, Uzlifah menyimpulkan ber-Muhammadiyah juga bisa dimulai sejak dini melalui Organisasi Otonom (Ortom)nya.
“Harapan saya, para orang tua hendaklah selalu mendorong putra-putrinya untuk aktif di Ortom, bukan malah menghalanginya,” harapnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua MPK PCA Klojen Kota Malang Lya Sodiana SPd SPsi berharap semua yang hadir di acara tersebut bisa diandalkan.
“Saya ingin adik-adik yang berada di forum ini bisa menjadi kader inti,” ungkapnya.
Kegiatan ini ternyata menjadi perhatian salah satu pegawai kafe Antok yang sesekali tampak manggut-manggut dan tersenyum sendiri. Ternyata dia memperhatikan dan mendengarkan dengan seksama.
“Ini kali pertama dipakai acara keagamaan, biasanya itu acara properti, bank dan sejenisnya. Alhamdulillah saya jadi ikut ngaji juga dengan tetap bekerja,” ucapnya sembari tersenyum.
Selamat para calon kader Aisyiyah! (TS)