
PWMU.CO – Family Gathering (Famghat) bertema Merawat Keluarga Kader sang Surya tidak hanya memberi kesempatan berbicara pada yang senior. Para junior pun diberi hak yang sama.
Ada tiga anak muda yang ditunjuk Nadjib Hamid, pemerakarsa Famghat, untuk memberi kultum usai shalat Subuh berjamaah di Taman Dolan, Bumiaji, Kota Batu, Ahad (31/12/17).
Yang pertama adalah El Haq Malik Al Tsabat, putra Ali Mu’ti. Usai salam dia menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang diberikan. “Terus terang saya sampaikan bahwa saya ini tidak sama dengan ayah. Dan saya tidak mau menjadi seperti ayah,” ungkapnya yang langsung mengundang tawa.
Maka semua pandangan jamaah beralih ke arah Ali Mu’thi, yang tampak senyum-senyum saja mendengar pengakuan jujur anaknya itu.
Ali Mu’thi sendiri hampir tidak pernah absen setiap ada kegiatan ini. Bahkan dia rela membatalkan agenda lain jika berbenturan dengan jadwal Famgath, seperti dalam edisi ke-6 ini.
Dia harus mang-cancel acara liburan keluarganya. Hotel yang sudah di-booking untuk empat hari liburan bersama keluarga dia batalkan.
Saat melihat antusias yang luar biasa dari para kader untuk mengikuti acara ini, dia akhirnya tak kuasa untuk tidak ikut. “Tolong saya didaftar untuk ikut Famgath. Saya akan urus pembatalan hotel yang sudah saya pesan,” ucap suami Nur Cholifah itu. Padahal sebelumnya dia sudah izin untuk tidak ikut.

Ketua Umum Pimpinan Wilayah IPM Jatim periode 2014-2016 Wahyi Ba’dal Fitri menjadi orang muda kedua yang mendapat kesempatan kultum.
“Alhamdulillah saya mendapat banyak saudara dan guru selama di Muhammadiyah. Keluarga besar inilah yang menguatkan saya,” ujarnya.
Di forum itu pula Wahyi memberi informasi yang mengejutkan. “Saya dulu tidak berani bilang pada bapak kalau jadi Ketua Umum PW IPM. Pasti tidak diizinkan karena bapak saya adalah Dewan Syuro PKB,” aku alumni ITS itu. Agus Musthofa Hadi, ayah Wahyi, adalah Kata Dewan Syuro PKB Ranting Kebungson Kecamatan Gresik Kota periode 2015-2020.
Pengakuan heboh lainnya juga dikemukakan pria yang baru dua bulan menikah itu. “Alhamdulillah saya juga dapat jodoh di IPM. Rasanya menyesal sekali kenapa tidak dari dulu. Ternyata menikah itu enak,” ujarnya yang disambut geerrrr jamaah.
Nadjib selanjutnya memberi kesempatan pada Ketua Umum PW IPM 2016-2018 M. Syahrul Ramadhan. “Sebenarnya ini kemunduran bagi IPM. Masak habis Syawal balik Ramadhan lagi,” gurau Nadjib saat memberi pengantar sebelum Syahrul memberi kultum.
Pada kesempatan itu Syahrul menyampaikan bahwa dia belum lama di Jawa Timur karena 6 tahun belajar di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta.
Mahasiswa UINSA Surabaya itu mengatakan, “Saya belum lama di Jawa Timur. Untuk itu mohon bimbingan para senior semua. Saya sangat bersyukur bisa bergabung di Family Gathering keluarga Muhammadiyah ini,” ujar Syahrul setengah grogi karena digojlok Nadjib. Dia pun bergegas menutup kultumnya. (Uzlifah)
