PWMU.CO – “Saya tidak bisa membayangkan bangsa Indonesia tanpa hadirnya Muhammadiyah. Apakah Indonesia bisa lebih baik atau malah sebaliknya, lebih jelek?”
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah (PWM) Jawa Timur Prof Zainuddin Maliki menyampaikan pertanyaan itu dalam acara Musyawarah Pimpinan Daerah (Musypimda) II yang dihelat oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM)-Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Mojokerto di Stikes-Poltekes Majapahit, Kabupaten Mojokerto, Ahad (14/1/17).
Menurut Zainuddin bangsa Indonesia sangat terbantu dengan kehadiran Muhammadiyah. Pasalnya, dengan kemandiriannya, Persyarikatan yang didirikan KH Ahamad Dahlan tahun 1912 itu mampu mengembangkan lembaga pendidikan secara luas ke seluruh Tanah Air.
Tidak hanya secara intelektual. Lembaga pendidikan Muhammadiyah juga telah ikut mencerdaskan secara emosional maupun spiritual warga Indonesia. Dan itu, kata Zainuddin, merupakan syarat dikatakan sebagai negara maju.
“Di Indonesia ini banyak orang pintar secara intelektual. Tapi tidak secara emosional dan spiritual. Inilah yang membuat bangsa Indonesia tidak maju-maju,” urai Guru Besar Universitas Muhammadiyah Sidoarjo itu.
Zainuddin mengungkapkan, sudah ada Muhammadiyah saja pendidikan Indonesia masih tertinggal. “Dalam segi literasi misalnya, Indonesia tertinggal 45 tahun. Apalagi kalau tidak ada Muhammadiyah. Bisa tertinggal berpuluh tahun,” tegasnya.
Prof Zainuddin menyatakan, apa yang sudah dilakukan oleh Muhammadiyah terbilang sangat luar biasa. Sayangnya, tidak ada imbalan sebanding dari pemerintah. Bahkan ada kecenderungan Muhammadiyah di anak-tirikan.
“Tapi tidak apa, dengan kemandiriannya Muhammadiyah tetap bisa survive mengembangkan lembaga pendidikan,” ungkapnya. (Aan)