PWMU.CO-Kaum mukmin harus bersikap hati-hati dalam bertutur kata lisan maupun tulisan di era digital zaman now ini. Jangan latah mengikuti ucapan orang lain dan menyebarkannya padahal ucapan mengabaikan keberadaan Allah.
Hal itu disampaikan oleh Ustadz Arif Budiman dalam khotbah shalat gerhana bulan di Masjid Ruqoyyah lingkungan MTs Muhammadiyah Pare, Rabu (31/1/2018). Shalat diikuti ratusan jamaah termasuk ketua dan anggota PCM Pare.
Dia mencontohkan, gerhana disebut fenomena alam tapi orang lupa menyebut siapa di balik terjadinya fenomena itu. ”Lalu siapa yang menjadikan, siapa yang menggerakkan alam ini, memasuki ini termasuk memurnikan akidah kita,” ujarnya.
Jadi, sambung dia, alam bergerak bukan kehendaknya sendiri melainkan dari pemilik kehendak. ”Bahkan mata yang kita pergunakan untuk melihat gerhana juga digerakkan oleh sang Penggerak yakni Allah swt,” katanya. ”Gerhana bulan adalah murni kekuasaan Allah, jika kita sampaikan pemahaman ini sungguh bisa membangkitkan semangat amar makruf nahi munkar, atau dapat dijadikan perisai diri minimal ketika orang lain latah berucap fenomena kita tidak latah menirunya,” tandasnya.
Arif Budiman menegaskan, benteng akidah diperlukan agar tidak gampang dipengaruhi dan didangkalkan oleh ucapan yang tampaknya sepele, namun sesungguhnya mengandung efek negatif bagi suburnya iman dalam dada. “Jika terjadi gerhana Rasulullah saw memerintahkan kaum beriman, agar memperbanyak doa, bertakbir, melaksanakan shalat serta bersedekah, ” tambahnya.
Dari gerhana bulan, kata dia, minimal orang beriman bisa memetik pelajaran bahwa Allah yang bersemayam di Arsy mampu dengan mudah menjadikan dunia ini gelap atau terang. Allah menjadikan gerhana bulan agar manusia beriman semakin bertambah iman dan takwanya. (Dahlansae Pare)