
PWMU.CO – Kuliah tujuh menit (kultum) adalah media berbagi ilmu, melatih diri menyampaikan sesuatu kepada orang lain, dan meningkatkan minat baca. Kepala Urusan Al Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab (Kaur Ismuba) Muhammad Nasikin menyampaikan hal itu pada PWMU.CO, Jumat (2/2/18).
Nasikin—panggilan akrabnya—mencontohkan program SD Muhammadiyah (SDM) 3 Ikrom, Wage, Taman, Sidoarjo.
“Berkultum adalah agenda wajib bagi guru setiap Sabtu pagi. Ada dua guru yang harus berkultum di depan guru-guru yang lain. Tempatnya berpindah dari kelas ke kelas,” tuturnya.
Nasikin menceritakan, contoh guru berkultum Sabtu (20/1/18) lalu adalah Kihajar Prasetya dan Siti Nur Afida.
“Guru berkultum dimulai pukul 08.00-08.30. Acara dibuka oleh Master of Ceremony (MC) oleh Ninis Hidayati, Guru Kelas 4 Imam Malik yang terjadwal sebagai tuan rumah,” ujarnya.
Menurut Nasikin, guru yang terjadwal berkultum pasti membuka dan membaca buku, meringkas, dan menyampaikan kepada orang lain.
“Sedangkan guru yang kelasnya ditempati kultum, harus belajar menjadi MC dan tuan rumah yang baik,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Kihajar Prasetyo menyampaikan profesi guru adalah profesi yang mulia.
“Mendidik adalah amal jariyah yang pahalanya tidak terputus meskipun sudah meninggal. Mendidik bukan hanya sekadar mencari penghidupan atau materi semata,” jelasnya.
Sementara itu, Siti Nur Afida dalam kultumnya menyampaikan 8 rezeki dari Allah.
“Allah akan mencukupkan rezeki bagi orang-orang yang selalu berusaha, berdoa, dan bertawakkal atau berserah diri kepadaNya,” ucapnya.
Semangat belajar! (TS)
Discussion about this post