
PWMU.CO – Pembiasaan beribadah menjadi prioritas utama yang harus dikawal kesuksesanya dalam program English Camp (EC) yang diselenggarakan oleh SD Muhammadiyah 2 GKB (Berlian School) Gresik, di ‘Kampung Inggris’ Pare, Kediri, (5-10/2/18).
Saat melepas keberangakatan (5/2/18), Kepala Berlian School Moh Nur Qomari menyampaikan, ibadah yang sudah menjadi konsentrasi selama di sekolah tidak pudar selama belajar bahasa di Kampung Inggris—julukan daerah di Pare yang banyak berdiri kursus bahasa Inggris dengan praktik langsung berbahasa Inggris dengan warga lingkungan.
“Harapan kita generasi Berlian School menjadi sosok yang berotak Jerman, namun hati tetap Mekah,” ujarnya.
Menurut Ustadz Ari—panggilan akrabnya—meski di Pare mereka fokus belajar bahasa Inggris untuk bekal menjadi bagian dari masyarakat global, tapi tidak boleh melupakan amalan atau ibadah keseharian. Seperti shalat berjamaah 5 waktu, murajaah hafalan Alquran Juz 29 dan 30, shalat Dhuha dan tahajud, serta giat berinfak.
Nah, soal melatih infak itu ada pemandangan menarik ketika peserta EC mengadakan outbound pada Kamis, (8/2/18) di Monumen Simpang Lima Gumul alias SLG. Salah satu peserta EC membawa kaleng dan berkeliling di antara gerombolan teman-temannya.
Ternyata dia membawa kaleng Infak. “Saya dari awal memang tertarik untuk berinisiatif mengumpulkan infak sambil keliling membawa kaleng di antara teman-teman. Hasil perolehan infak ini akan kami berikan ke Lazismu,” ujar Danadyaksa Nuransyah dari kelas 4 Al-Jabbar.
English Camp kali ini diadakan selama sepakan di Ar-Rohman Cottage Jalan Brawijaya 104 B Tulungrejo, Pare, Kediri.
Selamat Nak! (Eka Nur Lailiyah)
Discussion about this post