
PWMU.CO – Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kini semakin pesat. Seakan mengambil alih sebagian kehidupan manusia. Maka generasi muslim harus bisa memanfaatkan kemajuan tersebut untuk aktivitas dakwah.
“Innallaaha jamiilun wa yuhibbul jamaal, sesungguhnya Allah maha indah dan mencintai keindahan,” demikian potongan sabda Rasulullah yang dinukil oleh Ketua Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Porong Rozaq Akbar pada pembukaan workshop bertema Software Legal Desain Halal yang diselenggarakan PCPM Porong, Ahad, (4/2/18) di gedung SMA Muhammadiyah 4 Porong, Sidoarjo.
Sebagai penyaji materi adalah Furkoni Wahyu Ardiansyah, salah satu pengurus PCPM Porong sekaligus mahasiswa semester 4 di salah satu perguruan tinggi di Malang.
Sebagai aktivis dakwah grafis, Ardi—panggilan akrabnya—mengingatkan, harus berhati-hati dalam menggunakan software dan file-file yang diunduh dari internet.
Menurutnya, banyak pihak mengomersilkan karya grafisnya yang berasal dari barang bajakan. “Hal ini tentu dipertanyakan kehalalannya,” tegasnya sambil menyebut beberapa hal ilegal yang banyak beredar seperti software crack, gambar, lagu, video yang diunduh melalui mesin pencari semacam Google dan bukan dari website resminya.
“Google adalah mesin yang bertugas hanya mencari setiap kata kunci yang diterimanya, bukan fasilitas untuk menyediakan file yang dibutuhkan,” ungkapnya.
Agar tidak terjebak dalam sesuatu yang meragukan dia menyarankan untuk menggunakan software yang asli atau menggunakan freeware dan open source yang tersedia.
Ardi kemudian memperkenalkan software Inkscape sebagai salah satu alternatif pengganti corel draw yang merupakan software berbayar dan banyak dibajak.
Pada kesempatan ini Ardi juga memberikan tutorial Inkscape kepada peserta workshop hingga mereka bisa membuat desain sendiri.
“Bayangkan, kalau kita seorang desainer yang setiap bulannya menghasilkan jutaan rupiah dengan menjual karya di Internet. Namun masih menggunakan software bajakan,” tandasnya.
Dia pun memberi pertanyaan introspektif. “Bagaimana jika suatu hari desain kita dibajak dan didesain ulang oleh seseorang. Parahnya, dia jual di Internet dan lebih laku daripada punya kita. Itulah yang dirasakan oleh si pembuat software ketika seseorang membajak karyanya, software buatannya,” tegasnya. (RA/Mif)

Discussion about this post