
Pemberian sembako kepada dhuafa dalam pengajian PCM Kepanjen Kidul, Blitar.
PWMU.CO-Ada dua jenis penyesalan yang dapat dialami manusia. Pertama, penyesalan yang masih dapat diperbaiki. Kedua, penyesalan permanen yang tidak dapat diperbaiki.
Hal itu disampaikan Ustadz Arif Syarifudin MAg dalam Pengajian Umum yang dilaksanakan PCM Kepanjen Kidul di Balai Kelurahan Bendo Kota Blitar, Ahad (11/2/2018).
“Apabila membeli mobil, setelah digunakan merasa tidak cocok, menyesal tidak?” tanya Ustadz Arif. Serentak ibu-ibu menjawab, menyesaaal..!”.
”Itulah contoh penyesalan yang masih dapat diperbaiki. Bapak-ibu masih punya kesempatan untuk mendapatkan jenis mobil yang dikehendaki,” jawab Ustadz Arif.
Selanjutnya, Arif menjelaskan, penyesalan yang tidak dapat diperbaiki ialah penyesalan sesudah kematian. Maka ada enam penyesalan berkaitan dengan kematian. Mengapa ketika masih hidup tidak beriman, syirik, mengingkari Rasululloh saw dan sunnahnya, salah memilih teman, tidak beramal saleh, berbuat maksiat. ”Manusia yang melakukan hal tersebut menyesal dan tidak dapat memperbaikinya hingga masuk neraka,” jelasnya.
Terkait dengan salah memilih teman, menurut dia, insya Allah Muhammadiyah dan warga Muhammadiyah termasuk teman yang saleh sehingga Pak Camat, Pak Lurah, Pak Tentara dan Pak Polisi kalau bergaul dengan Muhammadiyah dapat menjadi sebab tidak menyesal di akhirat kelak,” seloroh Arif diikuti tawa jamaah.
Dalam sambutannya, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kepanjen Kidul Kustomo menyampaikan, hubungan baik PCM dengan pemerintah dan masyarakat menjadi modal dasar dakwah Muhammadiyah di kecamatan ini.
Kustomo juga menyampaikan tahun ini SD Muhammadiyah 1 yang menjadi AUM PCM Kepanjen Kidul membuka pendaftaran untuk tiga rombel. “Baru beberapa hari dibuka, dua kelas sudah penuh, jangan menyesal kalau tidak segera daftar,” tandas Kustomo.
Di hadapan 400-an jamaah yang hadir, Camat Kepanjen Kidul Edi Wasono SSos menyampaikan terima kasih atas peran Muhammadiyah dalam membantu program pemerintah. Lebih-lebih dengan keunggulan Amal Usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan dan kesehatan.
“Saya baca di media, untuk membangun satu rumah sakit Muhammadiyah di Kota Blitar, RS Islam Aminah anggarannya mencapai Rp 50 miliar. Sungguh luar biasa Muhammadiyah ini,” tegasnya yang kemudian diikuti tepuk tangan oleh jamaah.
Selain pengajian umum di saat yang bersamaan juga menyelenggarakan pengobatan gratis bekerja sama dengan RSI Aminah, pembagian 30 paket sembako bekerja sama dengan LazisMu dan bazaar produk unggulan bekerja sama dengan PC Aisyiyah dan jaringan entrepreneur Muhammadiyah. (Mustakim)