PWMU.CO– “Take deep breath, Marlin,” ujar Hanif menirukan suara Dori dalam cuplikan film Finding Nemo. Pemilik nama lengkap M Hanif Rizqi Pratama ini berhasil menjawab pertanyaan Tim International Language Center (ILC) Gresik dalam Kelas Induksi, Kamis (22/2/18).
Kelas Induksi menggabungkan kelas reguler dan International Class Program (ICP) yang biasa berbahasa Inggris. Kegiatan digelar di Aula SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik menarik minat siswa karena metodenya berbeda yakni menonton cuplikan film.
Hanif mengaku agak kesulitan mendeskripsikan ciri dua tokoh film itu. “Ehm… Marlin is an orange fish and, ehm… has white strips. But Dori is ehm… a blue fish and has ehm… yellow strips,” jawab Hanif terbata-bata.
Baca Juga: English Class Gathering, Salah Satu Cara SDMM Kenalkan Bahasa Inggris
Hanif melanjutkan menjawab pertanyaan ketiga yang agak mudah. “Because we don’t know who a mysterious fish is. Is it danger for us or not,” ucap Hanif saat ditanya mengapa Marlin melarang Dori bertanya pada ikan misterius.
Hanif mengaku senang bisa belajar dan berbicara bahasa Inggris lebih lancar daripada saat pembelajaran di kelas.
Murid lainnya Amelia Zaskiya Nadine sama-sama kelas 6 reguler ditanya cuplikan film Cinderella. Dia mengatakan mudah memahami lakon film itu karena sudah sering melihatnya. “There are six characters. Cinderella, step mother, two step sisters, and two mice,” jawabnya saat diminta menyebutkan tokoh dalam film Cinderella.
Siswi yang biasa disapa Amel ini bersyukur bisa ikut Kelas Induksi. “Ternyata berbahasa Inggris itu mudah, asal kita mau mencoba dan tidak malu. Tapi kadang masih ada rasa takut salah sih. He.. he..,” ujarnya.
Menurut Amel, menonton film lebih mudah ingat daripada membaca buku. Seperti mudahnya Amel mengingat nama tokoh dalam film. “Anastasia and Drisella,” jawab Amel lancar ketika ditanya siapa saudara tiri Cinderella.
Begitu juga dengan A Fajrul Falakh yang berkesempatan menjawab pertanyaan seputar film Inside Out. “She has blue hair, blue eyes, and she wears a yellow dress,” papar Arul, panggilan akrabnya, tentang penampilan Joy, salah satu tokohnya.
Sebagai siswa International Class Program (ICP), Arul merasa mudah mengikuti Kelas Induksi karena dia terbiasa berbahasa Inggris setiap hari. “Having a band,” ucap Arul singkat saat ditanya apa yang dilakukan Bingbong dan teman sepermainannya.
Pertanyaan ketiga juga dapat dia jawab dengan baik. “He wears a black jacket, a black hat, and he wears a purple bow tie,” jelasnya tentang apa saja yang dikenakan Bingbong.
Ditemui usai Kelas Induksi, guru Bahasa Inggris kelas 6 Syafaatul Ilmiah SPd mengungkapkan, kejenuhan belajar berbicara bahasa Inggris di kelas dapat diatasi dengan menonton film. “Dari cuplikan-cuplikan film ini, kami mencoba mengasah kemampuan mengaplikasikan bahasa Inggris dalam percakapan melalui media yang diminati anak-anak,” tuturnya.
“Kami mendatangkan guru tamu agar anak-anak tidak jenuh. Selain itu juga agar mereka bersemangat belajar bahasa Inggris dari metode-metode unik yang diterapkan,” ujar Ustadzah Mia, panggilan akrab Syafaatul Ilmiah.
Program ini dinamakan Kelas Induksi, sambung dia, karena menggabungkan kelas reguler dan International Class Program (ICP). “Jadi di SDMM ada dua kelas reguler dan satu kelas ICP. Kami gabungkan agar terjadi proses induksi atau menularkan kemampuan berbahasa Inggris satu sama lain,” ungkapnya. (Ria Eka Lestari)