
PWMU.CO – Guru harus punya personal branding. Kalau guru tidak punya itu maka sia-sia jadi guru.
Pernyataan tersebut menjadi pembuka pemaparan Prof Dr Umi Dayati MPd, Guru Besar Universitas Negeri Malang, saat mengisi Motivation Outbound yang digelar Ikatan Wali Murid (IKWAM) SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya.
Outbound ini berlangsung dua hari di Hotel Sativa Sanggralo, Pacet, Mojokerto, Jumat–Sabtu (23-24/2/2018).
Pada sesi motivasi, di hadapan 172 peserta yang terdiri dari guru, karyawan serta pengurus IKWAM Mudipat, Prof Umi, sapaan akrabnya, tak hanya mentransfer ilmu dan motivasi, tapi juga mengocok perut peserta.
Misalnya, saat Umi mengatakan bahwa pasangan suami istri harus ikhlas menerima pasangan masing-masing.
“Semua wanita di dunia paling tidak senang punya suami yang egois, ndilalah meh kabeh wong lanang…?” tanya Prof Umi yang langsung dijawab “Egois” oleh para peserta. Terjemahan dari kalimat itu, semua wanita di dunia paling tidak senang punya suami egois, tapi kebetulan hampir semua laki-laki…? tanya Prof Umi yang langsung dijawab “Egois” oleh para peserta.
Tak cukup sampai disitu, Umi kembali melempar pertanyaan kepada peserta.
“Juga semua laki-laki paling tidak senang punya istri yang cerewet. Dilalah meh kabeh wong wedok…?” dengan kompak peserta menjawab “cerewet… ” sambil terbahak-bahak. Terjemahan dari kalimat itu, begitu juga semua laki-laki paling tidak senang punya istri cerewet, tapi kebetulan hampir semua perempuan…? dengan kompak peserta menjawab “Cerewet”.
Lalu, dosen Pendidikan Luar Sekolah (PLS) itu membeberkan tipe guru masa kini yang harus dihindari.
Prof Umi menyebutkan tipe guru pertama yang harus dihindari adalah guru Kuda Laut, yaitu guru yang sombong dan pamer.
Ciri lain dari guru tipe Kuda Laut, yaitu pelit ilmu. “Nggak mau berbagi, pelit banget,” paparnya.
Tipe kedua, menurut Umi adalah guru tipe Kuda Nil. “Yo guru sing tolah-toleh. Dikandani opo mek tolah-toleh. Dikongkon mek tolah-toleh. Lak onok guru koyok ngene nang SD Muhammadiyah Pucang, gawakno teplekane nyamuk, pukulkan!” ungkap Umi dengan canda. Terjemahan dari kalimat itu, tipe guru Kuda Nil bisanya hanya tolah-toleh. Disuruh hanya tolah-toleh. Jika ada guru seperti ini di SD Muhammadiyah Pucang, ambilkan raket anti Nyamuk saja, pukulkan!
Motivator kelahiran 1962 itu melanjutkan, tipe ketiga yang harus dihindari seorang guru adalah guru bertipe Monyet. Yaitu yang suka ngurusi orang lain. “Baju baru tas baru diurusi sampai temannya risih,” terangnya.
Sedangkan tipe keempat yang harus dihindari guru adalah tipe Ular. Menurut Anak dari seorang tentara ini, guru tipe Ular suka matok dan ngadu sesama teman guru.
“Ada juga tipe sniper nggak berani ngomong dari depan, tapi nembak dari belakang,” bebernya menjelaskan tipe kelima yang harus dihindari guru.
Selanjutnya, Founder Indonesia Leadership & Education Consultant itu menjelaskan tipe guru keenam yang harus dihindari adalah guru tipe Katak.
Guru tipe Katak, menurut Umi, suka bicara dan tidak suka kerja. Mengganggu teman dan suka protes juga termasuk dalam ciri guru tipe ini.
Di akhir sesi, Prof Umi memperkuat pernyataannya bahwa menjadi pemenang adalah keharusan. Caranya, menurut Umi dengan selalu memiliki program positif. (mul)