ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Jumat, Desember 1, 2023
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Headline

Suku yang Diabadikan sebagai Nama Surat al-Quran, Berikut 6 Asal Muasal Penyebutan Quraisy

Sabtu 10 Maret 2018 | 05:38
3 min read
597
SHARES
1.9k
VIEWS
Ilustrasi kondisi masyarakat Mekkah pra-Islam (pendidikan60detik.blogspot)

PWMU.CO – Berbicara tentang sirah (sejarah hidup) Nabi Muhammad saw, tentu tidak bisa dilepaskan dari Makkah. Berbicara tentang Makkah, tentu saja tidak lepas dari yang namanya kaum Quraisy. Salah satu tantangan dakwah terberat Rasulullah saw memang berasal dari kaum ini saat di Makkah.

Begitulah…. Suku Quraisy memang tidak bisa lepas dari sejarah Makkah dan juga Nabi Muhammad saw. Termasuk Nabi Muhammad juga berasal dari suku ini. Tapi bagaimana asal-usul suku yang mendiami wilayah Makkah ini kemudian disebut sebagai Quraisy?

Tentang asal-usul penyebutan Quraisy ini, secara ringkas ditulis oleh Awatif Adib Ali Salamah, dalam Quraisy Qabl al-Islaam: Dawruhaa al-Siyaasiy wa al-Iqtishaadiy wa al-Diiniy. Judul buku yang diterbitkan oleh Daar al-Mirrikh Riyadl Saudi pada 1994 ini bisa diterjemahkan bebas dengan “Kaum Quraisy Pra-Islam: Perannya dalam Politik, Ekonomi, dan Keagamaan”. “Nama ini berasal dari Quraisy bin Badr bin Yakhluud bin al-Haarits bin Yakhluud bin al-Nadlr bin Kinanah, pendiri Bani Kinanah,” tulis Awathif.

Versi kedua menyebutkan bahwa Quraisy berasal dari kata taqarrush yang berarti kumpulan. “Penyebutan ini terjadi ketika Qushay mengumpulkan berbagai keluarga suku Arab di Makkah,” tulis Awathif. Perlu diketahui, Qushay merupakan salah satu dari moyang Nabi Muhammad.

Lebih tepatnya, Qushay adalah “kakek wareng”, tingkat kelima setelah ayahnya Nabi Muhammad saw. “Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan,” begitu tulis Ibnu Hisyam dalam kitab “Sirah an-Nabawiyah”. Nama Qushay terletak posisi kelima di atas Nabi Muhammad saw.

“Quraisy adalah tashghiir (pengecilan) kata qursh yang berarti ikan besar (sejenis hiu),” lanjut ‘Awathif tentang versi ketiga nama Quraisy. Versi keempat menyebutkan Quraisy merupakan muraadif (kesamaan arti) kata taqriish yang berarti taftiish (memeriksa). “Sebab, Nadlr bin Kinaanah selalu mencari dan memeriksa apakah kebutuhan orang-orang miskin Makkah telah terpenuhi.”

Ada juga versi kelima yang menyatakan Quraisy berasal dari nama taqarrush al-maal yang berarti mengumpulkan harta dengan cara berdagang. “Quraisy berasal dari sikap suku ini yang taqarrashat ‘an (menghindarkan diri) dari mencari nafkah dengan melakukan penyerangan (gharah) dan pembegalan (ghazwah),” terang Awathif tentang asal-usul penyebutan Quraisy.

Meski terdapat banyak versi muasal penyebutan Quraisy, teori yang menyatakan taqarrush atau kumpulan lebih masyhur. Terjadi pada tahun 440 M, Qushay resmi memimpin Makkah setelah memenangi pertempuran dalam memperebutkan tanah suci itu. “Pada tahun 440 M Qushay ibn Kilaab memimpin Mekkah setelah mengalahkan suku Khuza’ah,” tulis sejarahwan A. Syalabi.

Menjadi penjaga Ka’bah, Qushay bin Kilab langsung mengumpulkan berbagai keluarga suku Arab untuk tinggal menetap di Makkah. “Kepemimpinannya terbukti efektif dalam mengelola sumber-sumber daya yang ada di sekitar Makkah,” tulis Marshall G.S. Hodgson dalam The Venture of Islam: Conscience and History in a WorId Civilization.

Selain melakukan berbagai inovasi kepemerintahan, Qushay bin Kilab juga menata masyarakat Makkah menjadi lebih berkota. Jika para penduduk Makkah biasanya hanya mendirikan tenda sebagai tempat tinggal di sekitar Ka’bah, dia mulai memerintahkan mereka menggantinya dengan bangunan permanen.

“Selain menyisakan ruang yang lapang di sekitar Ka’bah agar bisa dibuat thawaf, Qushay juga membuat kebijakan setiap sela dua rumah harus disediakan jalan yang menembus tempat thawaf,” tulis Martin Lings dalam Muhammad: His Life Based On The Earliest Sources.

Penataan organisasi pemerintahan juga dilakukan oleh Qushay dengan membentuk berbagai jabatan strategis dalam mengamankan dan menyemarakkan Makkah. Di antaranya adalah menunjuk personalia yang bertugas untuk menjaga pintu Ka’bah dan memegang kuncinya (al-Hijaabah), petugas yang menyediakan air untuk para tamu yang berziarah ke Ka’bah (al-Siqaayah), dan petugas yang menyediakan makan untuk peziarah Ka’bah (al-Rifaadah).

Selain ketiganya, Qushay juga membentuk petugas yang memimpin rapat tahunan masyarakat Makkah (al-Nadwah) dan pemegang panji perang (al-Liwaa’). “Juga menunjuk pemimpin pasukan jika akan berperang dengan orang luar yang disebut dengan al-Qiyaadah,” tulis Muhammad Husain Haekal dalam Sejarah Hidup Muhammad.

Sejarahwan Islam klasik memang tidak bersepakat tentang keberadaan enam lembaga ini. A. Syalabi misalnya, hanya menyebut al-Hijaabah, al-Siqaayah, al-Rifaadah, serta al-Liwaa’. Tanpa menyebut istilah al-Qiyadah dan al-Nadwah sebagai sebuah lembaga yang memakmurkan Makkah

Meski demikian, Syalabi dalam bukunya yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul “Sejarah dan Kebudayaan Islam I”, ia menulis jika Daar al-Nadwah dibangun pada masa Qushay bin Kilab. Daar al-Nadwah dibangun secara khusus sebagai tempat bermusyawarah.

Jika ada satu masalah besar yang sulit untuk dipecahkan, mereka semua diundang untuk datang ke tempat itu untuk diselesaikan secara bersama sama. “Di tempat itu para pemimpin Quraisy biasa menikahkan anak-anak putri mereka, termasuk memutuskan perang dengan kelompok lain atau tidak, dan berbagai fungsi lain,” tulis Syalabi.

Quraisy merupakan nama salah satu suku manusia yang diabadikan sebagai nama surat al-Quran. Yaitu Surat Quraisy, terletak di juz 30 dengan urutan surat ke-106. Li-ilaa fii Quraisy.

Tulisan lain yang masih berkaitan dengan sejarah Mekkah dan Islam juga bisa dirujuk pada link: Zaman Jahiliyyah tapi Berkebajikan: Sisi Terang dalam Gelap Masyarakat Mekkah sebelum Islam (1) dan Percaya Allah Sang Pencipta: Sisi Terang dalam Gelap Masyarakat Mekkah Zaman Jahiliyyah (2). (abqaraya & paradis)

Tags: Asal Usul QuraisyNabi Muhammad SawQuraishQuraisy
SendShare239Tweet149Share
Previous Post

Ketika Para Pelajar Ini Menaklukkan Tantangan Ketinggian

Next Post

Ditemui Din Syamsuddin, Grand Syaikh Al Azhar Siap Hadiri Pertemuan Ulama Dunia di Indonesia

Related Posts

SD Almadany Ajak Siswa Meneledani Rasulullah

Sabtu 23 September 2023 | 19:29
53

KH Mukhtar Buchori saat Memberikan Ceramah pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di SD Almadany...

Siswa SMAM 3 Jember Diajak Meneladani Nabi Muhammad SAW

Minggu 25 September 2022 | 21:39
352

Para siswa SMAM 3 Jember saat menyimak materi dalam kegiatan Diklat Gabungan Ekstrakurikuler, Jumat (23/9/2022)...

Nabi Muhammad Figur Dunia Akhirat

Jumat 13 Mei 2022 | 21:42
250

Muhammad Sholihin (tiga dari kiri bersama dengan takmir masjid (Nurkhan/PWMU.CO) Nabi Muhammad Figur Dunia Akhirat,...

Sumur Zamzam Ternyata Pernah Ditimbun

Minggu 28 Februari 2021 | 05:27
6.3k

Lokasi dan penampang sumur Zamzam. PWMU.CO- Sumur Zamzam yang menghidupi kota Mekkah pernah ditimbun oleh...

SMP Mutu Gelar Zoominar Maulid

Sabtu 31 Oktober 2020 | 23:01
592

Kegiatan zoominar SMP Mutu dalam rangka Maulid Fair (tangkapan layar Beni Firmansyah/PWMU.CO) PWMU.CO - SMP...

Fatimah, Putri Penguasa yang Nriman

Jumat 29 Mei 2020 | 18:28
1.3k

Ilustrasi Fatimah PWMU.CO- Fatimah putri Rasulullah Muhammad saw dengan Khadijah. Ayahnya seorang nabi yang juga...

Imam Shamsi Ali: Cinta Mukmin pada Rasulullah SAW Bukan Sekadar Alami tapi Sebuah Pilihan

Sabtu 23 November 2019 | 06:17
163

Imam Shamsi Ali (foto Jawa Pos) PWMU.CO - Hubungan antara seorang Mukmin dan Rasulnya bukan...

Kolom dari New York: Sang Mutiara Rasulullah SAW, Nilai yang Membuatnya Berbeda dengan Tokoh Lain

Jumat 22 November 2019 | 08:45
121

Imam Shamsi Ali (foto Jawa Pos) PWMU.CO - Dalam dua pekan terakhir saya keliling ke...

Pembelajar dan Diplomat Ulung: Sisi Terang dalam Gelap Masyarakat Mekkah Zaman Jahiliyah (3)

Selasa 3 April 2018 | 07:24
494

PWMU.CO – Selain wilayah yang banyak dikunjungi orang untuk beribadah di Ka’bah, Mekkah secara ekonomi...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Tim Prodistik Smamsatu Raih 6 Penghargaan Procommit V13 

    11024 shares
    Share 4410 Tweet 2756
  • Tiga Guru SMP SPEAM Borong Empat Juara

    534 shares
    Share 214 Tweet 134
  • 1000 Mangkok Bakso Gratis Meriahkan Milad Muhammadiyah di Banyuwangi

    347 shares
    Share 139 Tweet 87
  • Murid SDMM Sabet Perunggu Asian Mathematics Olympic di Jepang

    296 shares
    Share 118 Tweet 74
  • Kisah Cinta Khadijah dan Muhammad

    198 shares
    Share 79 Tweet 50
  • Rektor UMG Convo di Malaysia, Bawa 12 Anggota Keluarga bak Konvoi 

    826 shares
    Share 330 Tweet 207
  • Amplop Impian

    41329 shares
    Share 16532 Tweet 10332
  • Persyarikatan Muhammadiyah Bukan Yayasan

    22272 shares
    Share 8909 Tweet 5568
  • PT Smelting Buka Jendela Jepang untuk Murid SDMM

    127 shares
    Share 51 Tweet 32
  • Kelas M-ICO Smamsatu Praktikkan Pembelajaran Menyenangkan dengan Kartu Remi

    9523 shares
    Share 3809 Tweet 2381

Berita Terkini

  • Ketua PWM Jatim: Gen-Z Perlu Edukasi Hadapi Pemilu 2024Jumat 1 Desember 2023 | 20:44
  • PP IPM Siapkan Dua Pimpinan Cabang Istimewa di Dua Negera IniJumat 1 Desember 2023 | 20:36
  • Rakorwil LPHU Muhammadiyah Jatim, Begini AgendanyaJumat 1 Desember 2023 | 19:23
  • Tawa Lepas Warnai Peringatan HGN di SLB Aisyiyah KrianJumat 1 Desember 2023 | 18:24
  • Tembang ‘Demi Pena’ Membuka Rakernas IPM 2023Jumat 1 Desember 2023 | 15:38
  • Guru Smamsatu Juara I English Article Writing Competition Jumat 1 Desember 2023 | 14:30
  • Idul Fitri tanpa Hari Raya dan Sejatining Nur, kolom ditulis oleh Nur Cholis Huda, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.
    Kisah Cinta Khadijah dan MuhammadJumat 1 Desember 2023 | 12:51
  • Penyandang Tunanetra Berhak Kerja Formal di Instansi PemerintahJumat 1 Desember 2023 | 11:43
  • Mengenang Rahmat Abdullah, Penulis Keajaiban dari PalestinaJumat 1 Desember 2023 | 11:24
  • TK Aisyiyah 39 Wringinanom Juara Lomba Gala Kreasi VideoJumat 1 Desember 2023 | 11:02

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In