ADVERTISEMENT
  • Home
  • Muysda
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Kamis, Februari 2, 2023
  • Login
  • Home
  • Muysda
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Muysda
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Zaman Jahiliyyah tapi Berkebajikan: Sisi Terang dalam Gelap Masyarakat Mekkah sebelum Islam (1)

Sabtu 10 Maret 2018 | 09:50
4 min read
516
SHARES
1.6k
VIEWS

Sudah tentu penilaian buruk para komentator terhadap zaman jahiliyyah itu memang tidak bisa dipersalahkan. Sebab, tidak sedikit fakta yang menunjukkan masyarakat Mekkah pra-Islam yang terlibat dalam berbagai aksi yang tidak berperketuhanan dan perikemanusiaan.

Tidak heran jika salah satu sabda termasyhur Nabi Muhammad SAW tentang misi pengutusannya adalah memperbaiki akhlak umat manusia. “Innamaa bu’itstu li-utammim makaarim al-akhlaak,” begitu bunyi hadits Nabi yang termaktub dalam “Syu’b al-Iman li al-Baihaqiy”, Juz 17, karya Imam Baihaqi. Terjemahan bebas dari sabda Nabi ini adalah “sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak”.

Teks ini secara tersirat menunjukkan ada kebobrokan moral di kalangan masyarakat saat itu sehingga perlu diperbaiki. Namun, nash ini tentu tidak bisa menjustifikasi semua kerusakan masyarakat Mekkah pra-Islam. Sebab, bukti sejarah juga menyatakan adanya berbagai kebajikan yang dilakukan oleh masyarakat Mekkah.

Dalam sejarah manusia, Mekkah adalah sebuah kota kuno yang mulai dikenal sejak zaman Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim (QS al-Baqarah [2]: 127). Kedua Nabi anak-ayah ini dikenal sebagai perenovasi Ka’bah, rumah Tuhan yang dibangun oleh manusia pertama di bumi, Adam sebagaimana terabadikan dalam al-Quran surat Ali Imran ayat 96.

Catatan tertulis pertama yang menceritakan Mekkah berasal dari abad ke-5. Tepatnya, saat Ptolemy menyebut kota ini dengan Macroba dalam bahasa Aram, atau Mekkah dalam bahasa Babilonia. “Penyebutan Mekkah semula untuk menandai keberadaan bayt Allah, yang lama-kelamaan menjadi sebutan wilayahnya,” begitu jelas penulis buku “babon” sejarah Arab, History of the Arabs, Philip K. Hitti. (Adapun penghuni Mekkah dikenal dengan kaum Quraisy, bisa dibaca di sini: Suku yang Diabadikan sebagai Nama Surat al-Quran, Berikut 6 Asal Muasal Penyebutan Quraisy)

Penyebutan Ptolemy sejak abad ke-5 ini menunjukkan Mekkah dengan bangunan Ka’bah menjadi pusat agama jauh sebelum Muhammad lahir. Kota ini selalu didatangi oleh berbagai suku dari seluruh penjuru Arab, paling tidak setahun sekali pada saat musim haji.

Untuk menghormati orang-orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, masyarakat setempat bersepakat meniadakan peperangan dalam bulan Dzulqaidah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. “Penghormatan terhadap bangunan berbentuk kubus ini juga terlihat dari kesepakatan mereka yang menghindarkan medan peperangan dari area sekitar Ka’bah,” lanjut Hitti.

Tidak hanya dalam masalah keagamaan, Mekkah sejak jauh hari juga memainkan peran penting dalam berbagai bidang kehidupan lainnya di seluruh Jazirah Arab. Ia menjadi kota terpenting dalam kegiatan perdagangan, sebagai kota yang dilewati jalur antar-negara.

“Jalur pertama menghubungkan Mekkah dengan Yaman-India-Syria, sementara jalur lainnya menuju Iraq, Iran, and Eurosia yang berlanjut hingga Ethophia dan Afrika Timur,” terang Marshall G.S. Hodgson dalam The Venture of Islam: Conscience and History in a WorId Civilization.

Posisi strategis sebagai pusat agama dan perdagangan, membuatnya menjadi tempat sakral yang sekaligus dikunjungi. “Dikunjungi oleh bangsa-bangsa Arab dan non-Arab untuk beribadah haji maupun berdagang,” terang Zuhairi Misrawi tentang kondisi Mekkah periode sebelum kelahiran Nabi Muhammad dalam bukunya “Mekkah: Kota Suci, Kekuasaan, dan Teladan Ibrahim”.

Lantas apa saja nilai-nilai kebajikan masyarakat Mekkah zaman Jahiliyyah yang masih bisa diambil intisarinya untuk kehidupan kekinian? Salah satunya tentang ini: Percaya Allah Sang Pencipta: Sisi Terang dalam Gelap Masyarakat Mekkah Zaman Jahiliyyah (2). (muh kholid as)

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Arab sebelum IslamJahiliyyah
SendShare206Tweet129Share

Related Posts

Pembelajar dan Diplomat Ulung: Sisi Terang dalam Gelap Masyarakat Mekkah Zaman Jahiliyah (3)

Selasa 3 April 2018 | 07:24
460

PWMU.CO – Selain wilayah yang banyak dikunjungi orang untuk beribadah di Ka’bah, Mekkah secara ekonomi...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Siswa Smamio Raih Perak di World Young Biologist Olympiad

    34675 shares
    Share 13870 Tweet 8669
  • Siswa Disabilitas Smamsatu Borong Juara di Lomba Ini

    101052 shares
    Share 40421 Tweet 25263
  • Spiderman Smamsatu Borong Medali Kejurnas Panjat Tebing FPTI

    119153 shares
    Share 47661 Tweet 29788
  • Campus Expo Smamio Undang 35 PTS-PTN

    26567 shares
    Share 10627 Tweet 6642
  • Smamsatu Kembali Menggelar Seminar Pendidikan Internasional

    40132 shares
    Share 16053 Tweet 10033
  • Sekolah Muhammadiyah GKB Gresik Launching Aplikasi Mugeb App

    6121 shares
    Share 2448 Tweet 1530
  • Rebut Emas, Siswi Smamsatu Harumkan Jatim di Kerjunas Muay Thai

    40097 shares
    Share 16039 Tweet 10024
  • Smamsatu Mantu, Praktik Unik Penilaian Proyek Karakter

    47180 shares
    Share 18872 Tweet 11795
  • PP Aisyiyah Mendorong Kadernya Menjadi Ulama

    1893 shares
    Share 757 Tweet 473
  • Upacara Pagi di Sekolah, Semua Terkejut Lihat Petugasnya

    1612 shares
    Share 645 Tweet 403

Berita Terkini

  • Update Jadwal dan Tempat Musyda Muhammadiyah Se-Jatim: Pamekasan TerakhirKamis 2 Februari 2023 | 14:41
  • Berlian School Datangkan Trainer Gym di Acara Guest TeacherKamis 2 Februari 2023 | 14:20
  • Siswa SD Musix Juara I Story Telling di Ajang IniKamis 2 Februari 2023 | 14:16
  • Dispensasi Nikah Dini Tak Sebanyak yang Diberitakan MediaKamis 2 Februari 2023 | 13:40
  • 1 Abad NU, Muhammadiyah Jatim Siap MenyukseskanKamis 2 Februari 2023 | 12:59
  • Amalan doa Rajab
    Amalan Doa Rajab dan Sya’ban Menurut Kajian HaditsKamis 2 Februari 2023 | 12:48
  • Daftar 43 Calon Sementara Anggota PDM Kabupaten Mojokerto 2022-2027Kamis 2 Februari 2023 | 11:50
  • PPTQ Ahmad Dahlan Menggelar Daurah Internasional bersama Syaikh Al-AzharKamis 2 Februari 2023 | 11:10
  • Buku Sejarah Muhammadiyah di Bumi Panjalu Kabupaten Kediri DilaunchingKamis 2 Februari 2023 | 10:31
  • Bantuan Kursi Roda Lazismu Lumajang Membuat Mbah Dzulaikha TersenyumKamis 2 Februari 2023 | 09:44

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Muysda
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!