PWMU.CO-Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PC NA) Krembangan Surabaya mengadakan Kajian Rutin Nasyiatul Aisyiyah disingkat Kantin Nisyah di Masjid Al Azhar Dupak Bandarejo, Ahad (11/3/2018).
Kajian perdana dibuka oleh Ketua PCNA Intan Pradana. Hadir sebagai pembicara Hj Amini Pranoto. Anggota Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Surabaya ini menyampaikan materi fikih wanita tentang thaharah.
Amini mengatakan, salah satu jenis thahara adalah mandi junub atau mandi besar setelah menstruasi. Dijelaskan tata cara mandi besar sesuai tuntunan, yakni dengan wudlu terlebih dahulu. Lalu, membasahi kulit kepala setelah itu menyiram tubuh sebelah kanan tiga kali dan kiri tiga kali.
“Mandi besar itu untuk membersihkan diri dari kotoran yang menempel dan yang ada dalam tubuh dengan cara berwudlu dan mandi,” terang Amini di hadapan puluhan peserta.
Dia menegaskan, mandi besar berbeda makna dengan mandi keramas. Diterangkan, keramas hanya membersihkan rambut saja. Sedangkan mandi besar ada tata caranya sendiri. “Jadi ketika kita selesai menstruasi yang benar adalah mandi besar yang didahului dengan berwudhu. Bukan keramas,” kata Amini.
Ditambahkan, larangan memotong kuku dan mengumpulkan rambut yang rontok itu hanyalah budaya orang terdahulu yang terlalu berhati-hati. “Tidak kewajiban untuk itu,” tandasnya. (Aan)