• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Selasa, September 26, 2023
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kabar

Menolak Lupa Melalui Laut Bercerita

Rabu 14 Maret 2018 | 19:37
3 min read
42
SHARES
132
VIEWS
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menolak Lupa Melalui Laut Bercerita
Leila S. Chudori(tiga dari kanan) usai bedah buku Laut Bercerita di Ruang Siti Parwati Universitas Airlangga Surabaya, Selasa (13/3/2018).foro: achmad san

Mereka dirampas haknya
Tergusur dan lapar
Bunda relakan darah juang kami
Tuk bebaskan rakyat.

Mereka dirampas haknya
Tergusur dan lapar
Bunda relakan darah juang kami
Padamu kami berjanji.

Barangkali Anda cukup mengenal petikan lirik lagu di atas. Ya, lagu Darah Juang karya John Tobing itu menggema di Ruang Siti Parwati Universitas Airlangga Surabaya saat mengawali acara bedah buku Laut Bercerita, Selasa (13/3/2018).

Hadir dalam diskusi buku ini dosen Unair Dr Adi Setijowati dan Wilson dari Amnesty International Indonesia sebagai panelis. Sementara itu, Leila S. Chudori, sang penulis, menjadi pembicara kunci.

Novel karya Leila S. Chudori itu memang berlatar sosial-politik. Serupa dengan novel sebelumnya, Pulang, yang memenangi Kusala Sastra Khatulistiwa kategori prosa pada 2013.

Novel Laut Bercerita mengambil setting perjuangan mahasiswa di era 1998 atau ketika berakhirnya masa Orde Baru. Tidak banyak, memang, penulis novel yang berani mengangkat tema sensitif seperti ini. Leila salah satunya.

Leila mengatakan, awal mula novel itu ditulis pada 2013. Dia melakukan riset panjang dan mewawancarai banyak pihak. ”Selama ini orang melihat peristiwa 1998 dengan pergerakan mahasiswanya. Saya ingin melihat dari perspektif orang-orang yang kehilangan, keluarga, teman,” ujar mantan wartawan Tempo itu.

Oleh karena itu, sebagian besar novel setebal 379 halaman ini berkisah tentang keluarga yang kehilangan. Kemudian, mereka mencari kejelasan makam anaknya.

Cerita dalam novel itu dibagi atas dua bab besar. Bab pertama dengan tokoh Biru Laut, mahasiswa asal Solo yang saat itu kuliah di Yogyakarta. Bab kedua melalui Asmara Jati, adik Biru Laut. Dua orang inilah yang menjadi protagonis dalam cerita. Ketika Biru Laut diculik dan disekap di Jakarta, pada saat itu juga Asmara Jati bersama keluarga besarnya menunggu di rumah menanti kedatangan kakaknya.

Leila mengaku agak rumit ketika melakukan riset tokoh. ”Karena tokohnya anak muda usia 20-an tahun kan. Padahal anak muda sekarang usia segitu beda banget dengan dulu,” katanya.

Selain itu, dia harus mencari ladang jagung untuk merasakan bagaimana mahasiswa kala itu melakukan pelarian karena dikejar-kejar aparat. ”Saya juga riset di kompleks pegadaian di Solo, karena waktu itu semua keluarga kalau tahun ajaran baru sibuk menggadaikan barangnya,” ujarnya.

Menurut perempuan kelahiran Jakarta 12 Desember 1962 itu, novel ini ditujukan terutama kepada para keluarga mahasiswa yang waktu itu dihilangkan secara paksa. Misalnya ada Petrus Bimo, mahasiswa asal Surabaya yang diculik ke Jakarta. Orang tua Bimo pun dihadirkan langsung dari Malang.

”Novel ini juga ingin mengingatkan bahwa ada cerita yang belum selesai. Tujuh janji pemerintah, seperti peristiwa Tawangsari, Semanggi 1, Semanggi 2, dan 1998,” kata Leila.

Leila menutup statement dengan mengatakan bahwa novel ini ditulis untuk tujuan kesadaran kolektif tentang sejarah. Agar orang-orang tidak lupa dengan peristiwa sejarah. ”Semua penulis seharusnya memang menekankan sisi kemanusiaan,” ungkapnya.

Sementara itu, Utomo Raharjo, ayah Petrus Bimo, salah satu korban penculikan, menuturkan dirinya pernah dipanggil ke istana oleh presiden. Menurut dia, Presiden Jokowi tidak terlalu menjanjikan dan hanya bilang normatif, kalau hilang ya dicari. Dia juga memaklumi pemerintah karena di sekelilingnya ada beberapa pihak yang menurutnya cukup tahu persoalan.

”Tapi, saya masih sanggup berjuang untuk anak saya yang hilang,” ucapnya lantang, kemudian disambut aplaus hadirin.

Menurut Dr Adi Sutijowati, novel Laut Bercerita sudah menunjukkan fungsi sastra seyogianya, yakni menyelamatkan memori kolektif. Maksudnya adalah mengingatkan pembaca akan peristiwa tertentu sehingga tidak mudah dilupakan.

Dosen FIB Unair itu menyatakan, memang ada beberapa budaya buruk Indonesia yang sulit dihindari. “Pertama, kekerasan fisik tidak pernah diungkapkan secara gamblang,” ujarnya.

Kedua, masyarakat gampang lupa atau gampang memaafkan. Ketiga, para penguasa enggan meminta maaf.

“Dan terakhir, kekerasan fisik dibenarkan terjadi. Di situlah fungsi sastra membangkitkan kesadarann kolektif,” tegasnya.

Sementara Wilson mengaku senang membaca novel ini. “Setelah membaca novel ini, beda fiksi dan nonfiksi jadi tipis sekali,” katanya. (achmad san)

Tags: laut berceritaLeila S. ChudoriNovelorde baruSurabayaUniversitas Airlangga
SendShare17Tweet11Share
ADVERTISEMENT
Previous Post

Membincang Lenon Machali, Sang Maestro Budaya yang ‘Terlahir’ Mendengar

Next Post

Agustus 2018, Jatim Tuan Rumah Muktamar XVIII IMM

Related Posts

Salah Paham dengan Muhammadiyah

Sabtu 29 April 2023 | 09:34
861

Salah Paham dengan Muhammadiyah oleh Sugeng Purwanto, Wakil Ketua Majelis Pustaka, Informasi, dan Digitalisasi PWM...

Mahasantri Pesantren Imam Buchori Ingin Pahami Kitab Bahasa Arab Klasik

Sabtu 31 Desember 2022 | 23:52
184

Prasetyo Bayu Atmojo bersama rekan santri PIB (Istimewa/PWMU.CO) Mahasantri Pesantren Imam Buchori ingin pahami kitab...

Lima Tips Rangsang Siswa Gemar Membaca

Kamis 19 Mei 2022 | 07:53
263

Siswa Spemdalas sedang membuat resume isi buku di perpustakaan (Ichwan Arif/PWMu.CO) Lima Tips Rangsang Siswa...

IMM Unair Dilantik, Ini Kata Ketua Terpilih

Kamis 3 Februari 2022 | 08:06
569

Pelantikan IMM Komisariat Universitas Airlangga Surabaya (Istimewa/PWMU.CO) PWMU.CO – IMM Unair dilantik. Immawan Irsyad Setiawan...

Siswa Smamita Juara Olimpiade Sejarah Sarasvati

Rabu 1 Desember 2021 | 13:20
395

Daffa Indrasta Adhipramana, siswa Smamita juara Olimpiade Sejarah Sarasvati 2021 (Istimewa/PWMU.CO) PWMU.CO – Siswa Smamita...

Aplikasi Safelic Smamda Sidoarjo Juara Public Health International Competition

Kamis 21 Oktober 2021 | 13:22
705

Vina Rachma Yunita (kiri) dan Kanayya Huwaidah Fayyadhiyah berhasil meraih juara I (Istimewa/PWMU.CO) PWMU.CO –...

G30S, Ujian Konstitusi Berdarah

Kamis 30 September 2021 | 14:08
451

Prima Mari Kristanto G30S, Ujian Konstitusi Berdarah oleh Prima Mari Kristanto, aktivis Muhammadiyah di Lamongan....

Demokrasi Terpimpin Gaya Baru

Jumat 17 September 2021 | 20:02
391

M Rizal Fadillah Demokrasi Terpimpin Gaya Baru oleh M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan....

Mahfud MD: Korupsi Sekarang Lebih Parah dari Orba

Rabu 26 Mei 2021 | 08:51
8.7k

Mahfud MD menyampaikan sambutan pada Pelantikan Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) periode 2021-2025. Mahfud MD:...

Din Syamsuddin: Ada Rekayasa Politik dalam Tuduhan Radikal pada Umat Islam

Kamis 6 Mei 2021 | 14:32
13.2k

Din Syamsuddin: Din Syamsuddin: Ada Rekayasa Politik Tuduhan Radikal pada Umat Islam (Istimewa/PWMU.CO) PWMU.CO -...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Juara Porprov, Atlet Muay Thai Smamsatu Mewakili Jatim di PON 2024

    17254 shares
    Share 6902 Tweet 4314
  • Business Day dan Hizbul Wathan Yel-Yel Competition Meriah Mugres

    4583 shares
    Share 1833 Tweet 1146
  • Kelas Internasional Smamsatu Outdoor Activity di Wagos

    3624 shares
    Share 1450 Tweet 906
  • Santri PEM Gondanglegi Juara Robotik Internasional di China

    2276 shares
    Share 910 Tweet 569
  • Rakerpim Nasyiah Gresik, Prinsip Kepemimpinan Ini Dikenalkan

    2288 shares
    Share 915 Tweet 572
  • 20 Calon Ramaikan Musycab Aisyiyah Sangkapura Bawean

    682 shares
    Share 273 Tweet 171
  • Saat Siswa SD Sakri Berimajinasi sebagai Pengusaha Restoran

    1732 shares
    Share 693 Tweet 433
  • Musyran Suci Manyar serasa Musyda

    2343 shares
    Share 937 Tweet 586
  • Hadits-Hadits Seputar Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw

    32387 shares
    Share 12954 Tweet 8097
  • Ada Raju dan Kak Windu di Friday Smart SD Mapan

    369 shares
    Share 148 Tweet 92

Berita Terkini

  • Cerita di Balik Terpilihnya Ketua PCA Sangkapura Periode 2022-2027 Selasa 26 September 2023 | 14:45
  • LDK PDM Bojonegoro Petakan Lokasi Dakwah di Dusun BuntenSelasa 26 September 2023 | 13:56
  • Lagu baru
    Lagu Baru Meriahkan Musyran SendangagungSelasa 26 September 2023 | 12:46
  • Creativenture Ajak Siswa Sekolah Kreatif Outbound Tiga KotaSelasa 26 September 2023 | 11:32
  • Gara-gara singkong
    Gara-Gara Kulit Singkong, Siswa SMK Muda Jadi Bintang Tamu TalkshowSelasa 26 September 2023 | 11:14
  • Dari Madrasah Ini Lahir Tokoh Muhammadiyah JatimSelasa 26 September 2023 | 11:05
  • Aktif dalam Penanggulangan Bencana, PWNA Jatim Terima PenghargaanSelasa 26 September 2023 | 10:53
  • Kunci SD Mudipat Hebat karena BerserikatSelasa 26 September 2023 | 10:07
  • Mahasiswa KKN UMG Kembangkan UMKM Desa TlogobendungSelasa 26 September 2023 | 09:32
  • Tiga Hari IPM SMA Muhiba Meneguhkan Motivasi di Kota BatuSelasa 26 September 2023 | 09:26
ADVERTISEMENT

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In