
PWMU.CO-Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) terus menggeliat untuk menjadi sekolah terbaik. Berbagai program kegiatan pun terus diadakan. Setelah menggelar workshop untuk guru, kini program kegiatan untuk siswa pun digelar. Yakni kegiatan Pemantapan Iman dan Keislaman (PIK).
Kegiatan tersebut diikuti oleh 275 siswa dari kelas IV. Mereka dikarantina sehari semalam untuk bisa digembleng mengenai keimanan dan keislamannya. Mereka tidak hanya menerima materi keimanan dan keislaman, tetapi juga diberi pembinaan mengenai tata cara ibadah yang baik dan benar, mulai sholat hingga tata cara berbakti pada orang tua. Juga, dilatih menjadi da’i dengan memberikan kultum (kuliah tujuh menit) kepada teman-temannya sendiri.
Salah satu siswa yang ditunjuk memberikan kultum adalah Yatalatov Hadiid Suhandoko, siswa kelas IV-C. Yatalatov mengaku terkesan dengan kegiatan PIK yang diadakan Mudipat. Diakui, kegiatan ini bukan hanya melatih dirinya bisa berceramah di hadapan jamaah, tapi juga menjadi wahana untuk men-charge imannya yang belakangan ini menurun. Untuk itu, dirinya ingin sepenuh hati mengikuti PIK hingga akhir acara.
“Motivasi saya ikut PIK agar iman bertambah bagus, biar masuk surga,” ucap Yatalatov kepada PWMU.CO usai menyampaikan kultum di Masjid KH Ahmad Dahlan Mudipat, Jum’at (16/3/2018) sore.
Bocah 11 tahun itu lebih jauh menegaskan isi kultum yang disampaikan di hadapan teman sejawatnya kelas IV adalah terkait shalat fardhu. Dikatakan, shalat itu wajib tanpa kompromi bagi umat muslim. Di samping itu, shalat wajib perlu juga diiringi dengan shalat sunnah. “Tujuannya supaya kita semua diampuni dosanya oleh Allah dan akhirnya masuk surga yang indah,” tukas anak kelahiran Surabaya, 9 Maret 2007 ini.
Selanjutnya, putra kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Heri Suhandoko dan Beta Inaya itu mengutarakan kiat masuk surga yang syaratnya mudah. Yaitu, jelas dia, pertama seorang muslim harus melaksanakan shalat dengan rajin dan khusuk. Kedua, beramal shaleh. “Pokoknya selalu berbuat baik pada teman,” ujarnya.
Ketiga, tambah dia, belajar sungguh-sungguh. Dan keempat, berbakti kepada orangtua dan guru. “Ayo teman-teman, shalatnya ditingkatkan. Tepat waktu jangan molor-molor,” pesan Yatalatov.
Bocah berkacamata itu lebih detail menyampaikan idenya untuk bisa dekat ke surga. Menurutnya, ide itu bisa juga ditiru rekan-rekannya. “Biar dekat dengan surga ayo mau membangun masjid yang bagus dan membangun panti asuhan,” tandas pemilik cita-cita Arsitek itu lantas tersenyum malu-malu.
Sementara itu, Guru Al Islam dan Kemuhammadiyahan Nur Fuad, SFilI pada nasihat prolog shalat isya’ di hadapan peserta PIK menyampaikan dua penyebab shalat menjadi sia-sia. Penyebab pertama, jelas dia, adalah orang yang tidak tenang dalam shalat. “Banyak bergerak dalam shalat dapat menyebabkan batal. Ini tidak serius artinya,” kata Fuad – sapaan akrabnya.
Peserta yang siap dikarantina sehari semalam itupun khidmat mendengarkan nasihat sang ustad. Guru asli Lamongan itu melanjutkan, penyebab yang kedua adalah banyak bicara. “Termasuk batuk dibuat-buat, maka shalatnya batal. Jika kalian bermain-main dalam shalat, maka pastilah shalat kalian tidak sah. Kalian berdosa dan shalatnya sia-sia. Alangkah ruginya,” pungkasnya. (mul)
Discussion about this post