PWMU.CO-Politik itu target utamanya menjadi the first, yang pertama. Jika tidak bisa maka jadilah the man behind the gun, orang yang berada di balik layar.
Hal itu disampaikan Ketua PWM Jawa Timur Dr Saad Ibrahim MA ketika memberikan taushiah dalam Diskusi Publik Pilkada di Aula Mas Mansur, Ahad (25/3/2018). Acara ini digelar memperingati milad kedua PWMU.CO.
Dosen pascasarjana UIN Maliki Malang itu menyampaikan, partisipasi politik Muhammadiyah tidak harus menjadi peserta politik seperti calon presiden, calon gubernur atau lainnya.
Pak Haedar itu, kata Saad, tidak menjadi orang yang pertama, namun beliau menjadi orang yang beriringan dengan penguasa. “Maka kata-kata Pak Haedar selalu didengar dan berpengaruh,” ujarnya.
Saad menyatakan, jika Muhammadiyah Jawa Timur tidak ada calon pada Pilgub kali ini, maka jangan dimaknai munafik. Karena banyak partisipasi politik yang bisa diisi Muhammadiyah di dalamnya.
Dalam kesempatan yang dihadiri para kontributor pwmu.co seluruh Jawa Timur itu, Saad menyampaikan pandangannya, jika ingin menghasilkan pemimpin yang baik, maka harus dipilih oleh orang-orang baik, dengan sistem yang baik, dan penyelenggara yang baik.
“Maka jika ada pemilu, maka orang-orang hebat itu harus memilih. Jika orang-orang hebat itu memilih, maka calon yang sekiranya tidak hebat itu terpilih, akan menjadi hebat karena ditekan orang-orang hebat,” ujarnya disambut senyum para peserta. (das)
Discussion about this post