• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Indonesia Bubar: Nasib atau Agenda?

Sabtu 31 Maret 2018 | 05:44
in Kabar
0
Daniel Mohammad Rosyid. (istimewa/PWMU.CO)

PWMU.CO – Indonesia bubar 20 tahun mendatang sesungguhnya tidak setragis yang dibayangkan oleh sebagian elite Indonesia, termasuk elite muslimnya. Sebelum Indonesia diproklamasikan di 1945, di kawasan Nusantara ini hidup sebuah bangsa yang relatif makmur dan berbahagia, walaupun di bawah cengkraman Belanda. Justru setelah diproklamasikan kemerdekaannya, Indonesia mulai memasuki penjajahan model baru yang lebih eksploitatif.

Sekalipun sudah diramalkan oleh Bung Karno, Indonesia terbukti kemudian jatuh ke dalam neokolonialisme dan imperialisme. Sungguh menyedihkan jika sebagian elite masih saja menggumam tengang “NKRI harga mati” justru dalam kenyarismatiannya saat ini.

Selama 700 tahun umat manusia hidup dalam masa yang relatif damai di bawah kekhalifahan Islam. Sejak kekhalifahan Turki Ottoman dijatuhkan pada 1924 melalui Perang Dunia I, umat manusia memasuki satu periode baru di mana dengan nasionalisme—ciptaan Zionis—mereka dikelompokkan ke dalam negara-negara bangsa.

Negara bangsa tidak lebih sebuah nama baru bagi glorified tribalism yaitu kehidupan yang diikat oleh kesamaan suku; sebuah model kehidupan primitif tapi amat menggoda nafsu dangkal manusia.

Di atas kehidupan berbasis suku itulah penjajah melakukan penjarahan baru yang jauh lebih kejam sehingga melahirkan perbudakan baru hingga saat ini. Di awal abad 21 ini, jika rekan sebangsa tidak ada yang sudi melakukan pekerjaan tertentu, lalu hanya orang asing yang sudi melakukannya, maka orang asing itu praktis melakukan kerja budak. Lihatlah nasib TKWI di manapun: Singapura, Malaysia, Hong Kong, dan Saudi Arabia!

Ada kasta baru dalam kehidupan global: dunia pertama, kedua, dan ketiga, justru di bawah Persyarikatan Bangsa-Bangsa. It may sound very nice, tapi sejak LBB, lalu PBB, nasib manusia bahkan lebih buruk dari nasibnya 100 tahun sebelumnya.

Sejak kejatuhan kekhalifahan Islam dan kelahiran Kerajaan Arab Saudi yang disponsori Inggris, dunia semakin terpuruk di bawah Pac Britanica, dan sejak PDII selesai, dunia jatuh di bawah Pac Americana.

Setelah dua perang dunia, hingga awal Abad 21, kita menyaksikan sebuah perang yang tidak adil yang menghancurkan Afganistan, lalu Iraq, kemudian Libya. Lalu melalui Musim Semi Arab, dunia Islam—yang terakhir Syiria—dilanda konflik berkepanjangan hingga hari ini di bawah PBB yang dimandulkan oleh Pac Americana.

Begitulah sekelompok elite yang menguasai Multi-National Companies dan jejaring kekuangan global ribawi, telah berhasil memaksakan sebuah New World Order yg secara sistemik menjarah manusia—apapun suku dan agamanya— yang telah disibukkan oleh sekulerisme dalam rumah negara-bangsa itu. Mantra kemerdekaan, globalisasi, dan perdagangan bebas serta demokrasi adalah sihir yang menipu.

Setiap negara bangsa boleh berdemokrasi, tapi tidak boleh mempertanyakan sistem riba ini. Melalui riba inilah dunia pertama mampu membiayai mesin-mesin perang dengan daya hancur yang makin besar.

Noam Chomski mengatakan bahwa Partai Republik adalah lembaga yang paling berbahaya di planet ini karena telah mendorong perlombaan senjata nuklir dan enggan menghentikan emisi karbon yang tengah merusak ekosistem bumi. AS di bawah Presiden Donal Trump, kebrutalan Partai Republik ini makin menjadi-jadi. Perang nuklir yang dinubuwahkan Rasulullah dalam Akhir Zaman tinggal menunggu waktu saja.

Pada saat Putra Mahkota Muhammad bin Salman berunding dengan elite Yahudi di New York pekan ini, Indonesia sedang sibuk menyiapkan pesta demokrasinya. Entah untuk apa. Sementara itu, di tengah harga berbagai kebutuhan pokok yang merangkak naik, angka kemiskinan yang persisten, ketimpangan sosial yang memalukan, hutang yang makin menggunung, sebagian elite muslim Indonesia masih percaya dengan demokrasi.

Pada saat pengalaman berIndonesia terasa semakin pahit dan getir bagi banyak warganya, saya ragu apakah mereka masih sanggup mengimajinasikan Indonesia bahkan untuk 5 tahun ke depan ini.

Jatingaleh, 31 Maret 2018
Kolom oleh Daniel Mohammad Rosyid, Guru Besar ITS Surabaya.

Tags: Indonesia Bubar
ShareSendTweet

Related Posts

No Content Available
Next Post
Lazismu Probolinggo Didorong Jadi Wasilah Besarkan Dakwah

Lazismu Probolinggo Didorong Jadi Wasilah Besarkan Dakwah

Lazismu Itu Ibarat Juru Tembak, Dor Dulu Urusan Belakangan

Lazismu Itu Ibarat Juru Tembak, Dor Dulu Urusan Belakangan

Dihibur Nyanyian Agar Tetap Tenang saat Outbond

Dihibur Nyanyian Agar Tetap Tenang saat Outbond

Tak Berbasis Sekolah Muhammadiyah, IPM Singosaren Sukses Regenerasi

Tak Berbasis Sekolah Muhammadiyah, IPM Singosaren Sukses Regenerasi

Kunci Sukses Dakwah: Program yang Dikonsolidasikan Diiringi Kualitas Spiritual

Kunci Sukses Dakwah: Program yang Dikonsolidasikan Diiringi Kualitas Spiritual

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
1

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
1

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
1

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
1

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Teken MoU, Ini 3 Bentuk Kerja Sama Hamas School dengan SMK Mutu Gresik

Teken MoU, Ini 3 Bentuk Kerja Sama Hamas School dengan SMK Mutu Gresik

Rabu 27 Januari 2021 | 13:08
Jipolmu Lamongan Baksos Banjir Kalitengah. Sebanyak 200 paket sembako dibagikan kepada warga Muhammadiyah dan Aisyiyah di Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan.

Jipolmu Lamongan Baksos Banjir Kalitengah

Rabu 27 Januari 2021 | 11:55
Keutamaan Membaca Surat Az-Zukhruf

Keutamaan Membaca Surat Az-Zukhruf

Rabu 27 Januari 2021 | 11:23
Smamsatu Gelar Webinar Kolaborasi Psikologi-Sastra

Smamsatu Gelar Webinar Kolaborasi Psikologi-Sastra

Rabu 27 Januari 2021 | 10:57
Trisila muncul dalam RUU HIP tanda Pancasila belum selesai. Foto Abdul Mu'ti.

Kenapa Tak Ada yang Ngaku Keturunan Yesus?

Rabu 27 Januari 2021 | 07:26
Wakaf Uang di Tengah Korupsi Uang Rakyat

Wakaf Uang di Tengah Korupsi Uang Rakyat

Rabu 27 Januari 2021 | 07:17
Peduli Pendidikan, 530 gawai dibagikan IKA ITS Peduli dan Kemenko PMK RI. Selain gawai, juga ada 530 set perlengkapan school Covid kit.

Peduli Pendidikan, Bagikan 530 Gawai

Selasa 26 Januari 2021 | 21:51
Kaum pengeluh

Kaum Pengeluh dan Pengumpat

Selasa 26 Januari 2021 | 15:14
Google

Google Search Bakal Hilang dari Aussie

Selasa 26 Januari 2021 | 14:39
Karakter saudagar

Kasus Covid-19 Dunia Tembus 100 Juta, Haedar Nashir Keluarkan Tiga Seruan

Selasa 26 Januari 2021 | 13:26

Berita Populer Hari Ini

Plugin Install : Popular Post Widget need JNews - View Counter to be installed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama