
PWMU.CO-Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PC PM) Tugu akhirnya menggelar Musyawarah Cabang (Musycab) setelah lama vakum. Musycab digelar Sabtu (31/03/2018). Ini menjadi rekor setelah terjadi kevakuman sejak 2015 lalu. Selama kurun waktu 3 tahun terakhir tidak ada lagi kegiatan diselenggarakan oleh para pengurus. “Jangankan kegiatan, pertemuan saja tidak pernah,” aku Tutur Mujiarto, Ketua PC PM Tugu domisioner.
Murjiarto kemudian menyampaikan alasan mengenai kevakuman PM Tuguh. Menurut Murjiarto, kevakuman terjadi karena banyak pengurus lupa akan tanggung jawabnya, sehingga roda organisasi tidak berjalan. Padahal awalnya, lanjut Kepala MI Muhammadiyah Salamrejo ini, PC PM Tugu berjalan dengan baik. “Masih jelas tercatat dalam buku saya kegiatan-kegiatan yang terlaksana, tapi ya itu lama-lama semakin redup. Setiap ada undangan rapat, pengurus yang hadir tidak lebih dari 5 orang, akhirnya blas tidak ada pertemuan,” tutur dia.
Sebagai ketua, Mujiarto menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh peserta yang hadir atas kevakuman PC IPM Tugu selama ini. “Untuk semuanya saja, saya mohon maaf setulus-tulusnya atas musibah (kevakuman, Red) ini. Mungkin itu semua juga karena ketidakmampaun saya dalam memimpin,” dalih dia. ‘
Dalam kesempatan itu, Magister Pendidikan Islam ini berharap pengurus yang baru nanti benar-benar mengurusi organisasi, bukan sebaliknya menjadi urusan organisasi. Dan sebagai bentuk pertanggung jawabannya, Mujiarto memaparkan program apa saja yang sudah terlaksana selama periode kepengurusannya.
“Seperti yang saya sampaikan tadi, awal-awal periode kepengurusan saya, PC PM sempat berjalan dengan adanya beberapa kegiatan,” kata dia. Kegiatan yang terlaksana, lanjut dia, antara lain Lomba Da’i cilik, membuka stand expo, Kajian Ramadhan, dan terakhir Diklat Da’í Muda Muhamamadiyah.

Musycab digelar di MI Muhammadiyah Dermosari. Kegiaan Musycab yang mengusung tema “Ikhtiar Pembantukan Kembali Ideologi Organisasi dan Intelektualisme Pemuda Muhammadiyah dalam Bingkai Iman dan Taqwa” ini dikuti puluhan pemuda dari desa-desa di Kecamatan Tugu. Peserta yang hadir merupakan utusan dari Pimpinan Ranting Muhammadiyah. Selain itu, turut hadir Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tugu, Drs. Bambang Wiyono, M.Pd dan Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PD PM) Trenggalek, Hadi Prasetyo, S.Pd..
Dalam sambutannya, Bambang mengapresiasi terselenggaranya Musycab PC PM Tugu. “Musycab malam ini akan menjadi catatan sejarah bagi perjalanan Muhammadiyah Tugu. Kegiatan ini membanggakan,” tutur pria berkumis putih itu.
Dalam kesempatan itu, Bambang menyampaikan bahwa dulu pernah ada kyai besar di Tugu yang mengatakan bahwa 25 tahun lagi Muhammadiyah tinggal nama. Namun, lanjut dia, sudah 32 tahun dari perkataanya, ternyata Muhamamdiyah masih eksis berdiri, bahkan semakin kuat. Dan Musycab malam ini bisa menjadi bukti,” tegas anggota PDM Trenggalek itu.
Lebih lanjut Bambang berpesan pada pengurus agar melandasi perjuangan dengan rasa ikhlas, karena ikhlas akan menimbulkan kebahagiaan. “Buatlah kegiatan yang menimbulkan kegembiraan. Kalau sudah gembira nanti akan kangen. Nah, kalau sudah kangen nanti akan membuat anggota bersemangat untuk berkegiatan lagi,” ujar dia.
Sementara itu, Hadi Prasetyo menyinggung tentang tugas dan peran Pemuda Muhammadiyah dalam masyarakat. “Pemuda Muhammadiyah harus menjadi pioner dalam mengemban misi dakwah amar ma’ruf nahi munkar,” pesan Hadi yang juga Kepala MI Muhammadiyah Gandusari itu.
Hadi mengajak pada semua pengurus dan juga warga Muhammadiyah untuk sibuk dengan beragam aktivitas produktif yang memberikan kemanfaatan, tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk masyarakat melalui Pemuda Muhammadiyah ini
Akhirnya, Musycab menentukan Mansyur Abdulrohman Wakhid sebagai ketua menggantikan Mujiarto. Selamat berjuang, kawan! (Ipin)
Discussion about this post