Film Lari 3 garapan SMP Mugaru saat diputar di Pekan Film Pendek Pelajar.
PWMU.CO-SMP Muhammadiyah 3 Waru (Mugaru) mendapat undangan dari Infis (Independent Film Surabaya) untuk mengikuti rangkaian acara Pekan Film Pendek Pelajar. Acara ini digagas oleh Infis dan Pusat Pengembangan Film Kemendikbud.
Acara berlangsung 30 Maret 2018 bertempat di Musthofa Centre Royal Plaza menghadirkan banyak sineas pelajar yang sudah memproduksi beberapa film. Mereka dari pelajar SMP, SMA, SMK Surabaya yang menjadi pemenang dan nominator lomba film pendek Infis tahun lalu. Tampak hadir dari SMA Muhammadiyah 2 Pucang dan SMA Dr Sutomo. Di acara ini film-film mereka diputar. Ada juga sesi wawancara tentang proses pembuatan film mereka.
Baca Juga: Umsida Gelar Kompetisi Film Pendek Kampanyekan Budaya Tradisional dalam Era Milenial
Hanya SMP Mugaru yang berasal dari luar Kota Surabaya. Keikutsertaannya karena film Inspirasiku mendapat penghargaan film spesial dalam Kompetisi Film Pendek Infis Surabaya. Pada acara ini SMP Mugaru mendelegasikan 15 siswa kru sinematografi. Mereka adalah Keysa Adrenalin Cova yang merupakan sutradara film Lari 3, siswa kelas 8A ditunjuk sebagai ketua tim.
Formasi lengkapnya Abiyyu Fawwas (7A) sebagai pemeran copet, Aqil Gusta D.B (7A) dan Naufaltora SU (7A) sebagai kameramen, Nurindra Raya A (7A) sebagai asisten sutradara, Ghina Renasti S (7B), Kyla Istigfarizki (7B) dan Rani Najwah (7E), Muhammad Rafi’ Ermawan (7A) sebagai BTS, Safira Keysa (7A), Firdaus Maratus S (7C), Andhini Thursina (8A) dan Canessa Firnanda (8C) sebagai tim produksi.
Acara dimulai siang dibagi ke dalam tiga sesi. Sesi pertama dimulai pukul 12.00- 16.00, peserta mengikuti workshop visual story telling. Kemudian pukul 16.00 – 18.00, menonton film Finding Srimulat. Pukul 18.00 – 21.00 nonton bareng film-film produksi peserta kompetisi termasuk film berjudul Lari 3 garapan kru SMP Mugaru.
Keysa, sutradara film Lari 3 berkomentar, “Acara ini keren banget, ada banyak hal baru yang ditemukan. Pengalaman kakak-kakak SMA dan SMK yang hadir bisa dimanfaatkan untuk belajar juga. Ditambah lagi, materi workshopnya rileks jadi nggak mbosenin.”
Di sela workshop, peserta diajak untuk membuat film rally. Ini istilah dalam dunia film. Peserta diminta membuat film dalam waktu yang singkat dengan alat yang terbatas namun menghasilkan karya film pendek yang bagus. Kameranya bisa memakai handphone.
Bermodal dari materi workshop, para peserta antusias menggarap film rally ini. Hasilnya, lahirlah karya-karya film pendek dadakan yang kreatif dan inovatif. Meskipun masih perlu disempurnakan lagi menjadi sebuah film yang bagus. (Agus Widiyanto)
Discussion about this post