PWMU.CO – Abad ke-21 ini ditandai, salah satunya banyak orang terperangkap pada kepuasan jasmaniyah belaka. Ada tragedi nestapa manusia modern, banyak orang bernalar tinggi dan meraksasa dalam teknik tapi kebingungan menikmati kehidupan. Hal itu disampaikan oleh Munhamir MPdI dalam pengajian “Reboan” rutin di Musholla As-Syifa’ RS PKU Muhammadiyah Surabaya Jl KH Mas Mansyur 180-182 Surabaya, (4/4).
Munhamir menjelaskan, manusia diciptakan oleh Allah dari dua unsur jasmaniyah dan rohaniah yang keduanya harus berjalan seimbang. Ketika salah satu dikebiri, akan ada hal yang hilang dan bisa dikatakan kemanusiaan menjadi berpenyakit.
“Ketika manusia punya penyakit dalam hatinya, dia akan semakin menjauh dari kebenaran hakiki. Seluruh hidupnya akan digunakan untuk maksiat,” papar Ketua Majelis Tabligh PCM Simokerto itu. Jika dalam keadaan begini, biasanya seluruh hidupnya akan dipenuhi dengan main judi, minum khamir, main perempuan, korupsi, sengaja tidak membayar hutang, menyakiti tetangga, tidak puasa, tidak mau shalat dan tidak jujur, dan lain-lain.
Jika ada orang semacam ini, tambah Munhamir, mereka harus kita dekati, kita rangkul. Bukan malah kita biarkan, kita jauhi. Tapi harus diberikan solusi terbaik terhadap orang yang seperti itu, tentu harus pelan-pelan dan istiqamah. “Kita ajak untuk kembali bersyukur atas nikmat Allah yang dia rasakan berupa nikmat sehat, masih bisa bakerja,” papar dia.
Dengan mengutip al-Quran surat Attaubah ayat 72, Munhamir, berpesan agar umat Islam senantiasa harus ikhlas dalam mencari ridho Allah swt dan membersihkan diri dari prilaku yang tak terpuji. “Juga menyeimbangkan kebutuhan rohani dan jasmani, ihsan dalam prilaku dan inilah derajat tertinggi dalam agama kita.” kata kepala sekolah SD Muhammadiyah 10. (habibie)
Discussion about this post