PWMU.CO – Tangis Anis Jamilah tak terbendung. Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Balongpanggang itu menangis karena merasa tidak maksimal dalam memimpin.
Bukan karena sibuk atau alasan teknis lainnya. Ternyata Anis—panggilan akrabnya—sudah lama menderita diabetes mellitus alias penyakit kencing manis.
“Saya menyampaikan permohonan maaf karena tidak dapat maksimal dalam mengemban amanah,” ujarnya sambil berurai air mata.
Kejadian itu berlangsung saat Anis memberi sambutam dalam pertemuan rutin yang diadakan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Balongpanggang, Gresik, di TK ABA 22 Balongpanggang, Jumat (6/4/18).
Anis mengakui, kadang dia ingin menyerah dan mengundurkan diri. “Diabetes saya imbasnya ke tulang. Dari mulai obat medis sampai herbal saya coba sebagai ikhtiar agar sembuh,” kisahnya.
Tapi, tuturnya, saya berpikir lagi, Allah memberi saya sakit tentu ada maksudnya. “Tidak mungkin Allah menguji di luar kemampuan umat-Nya. Saya teringat Jenderal Sudirman yang walaupun sakit dan ditandu, beliau tetap berjuang,” ujarnya bersemangat.
Suasana haru itu berubah ketegangan saat Anis membahas soal organisasi. “Di Aisyiyah boleh berpoligami,” ujarnya memantik kaget peserta.
Dia lantas memberi contoh. “Misalnya Muslikah SPd, Wakil Ketua PCA Balongpanggang. Beliau merangkap sebagai Ketua CMA (Corps Mubalighot Aisyiyah) Gresik Selatan. Berarti dia sedang berpoligami,” ujarnya yang langsung disambar tawa peserta. Suasana haru dan ketagangan akhirnya berubah penuh tawa.
“Yo ngene iki, mari nangis langsung ngguyu (ya begini ini [ketua kita], habis menagis langsung ketawa),” celetuk Nur Kholish, Bendahara PCA Balongpanggang.
Rapat dimulai tepat pukul 13.00 oleh pembawa acara Muslikah SPd, Wakil Ketua PCA Balongpanggang. Dilanjutkan dengan pengajian iftitah (pembuka) oleh Indah Puji Astuti SPd, Wakil Ketua PCA Balongpanggang.
Dalam kajiannya, Indah menyampaikan tentang rumah tangga sakinah. “Sebagai warga Aisyiyah, hendaknya dapat mengatur waktu sehingga kewajiban sebagai ibu rumah tangga, organisasi, dan pekerja dapat berjalan beriringan tanpa ada salah satu yang dikorbankan. Yang terpenting, sebagai istri,” ujarnya. “Apapun yang kita lakukan hendaknya tetap seizin dan ridha suami.”
Sementara itu, Muslikah SPd menyampaikan tentang agenda pengiriman pasien katarak dalam acara baksos ke Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) hari Ahad (8/4/18) mendatang. “Ada 5 pasien dari Balongpanggang dengan petugas pengantar Hj Sriamah dan Muslikah dari Departemen Kesehatan dan Sosial,” ujarnya.
Perlu diketahui, di PCA Balongpanggang ada trio Muslikah, yaitu Muslikah SPd dari Karang Semanding sebagai Wakil Ketua, Muslikah SPd Aud dari Karang Malang sebagai Wakil Bendahara, dan Muslikah dari Dusun Barat Desa Klotok sebagai anggota Majelis Kesehatan dan Sosial. (Liza Rahmawati)
Discussion about this post