
PWMU.CO – Lain ladang lain belalang. Lain cabang lain pula caranya. Seperti Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Panceng Kabupaten Gresik yang punya cara sendiri dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Mereka menggelar Ujian Muhammadiyah Bersama, Sabtu (7/4/18). Kali ini, yang menjadi tuan rumah kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun ini adalah Perguruan Muhammadiyah Wotan, yang dikenal gudang juara di bidang Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab (Ismuba).
Ketua Majelis Dikdasmen PCM Panceng Abdul Faliq MPdI menjelaskan, ujian Muhammadiyah bersama ini adalah sebagai tolok-ukur, sejauh mana para siswa menerima pelajaran di sekolah masing masing khususnya pelajaran Kemuhammadiyahan.
Hasil dari ujian ini, lanjutnya, nanti akan tertulis di ijazah yang diterbitkan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim. “Jadi eman kalau anak-anak tidak serius dalam mengerjakan soal. Jadikan nilai itu sebagai kebanggaan atas kemampuan kamu selama sekolah,” tuturnya.
Ujian bersama ini diikuti oleh 218 siswa terdiri dari 107 siswa dari lima MI (madrasah itidaiyah), 76 siswa dari tiga MTs (madrasah tsanawiyah), 35 siswa dari dua SMA/MA (madrasah ibtidaiyah).

Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Wotan Slamet Sugyono MPdI dalam sambut sebagai tuan rumah menyampaikan selamat datang di Perguruan Muhammadiyah Wotan. Dia juga meminta maaf jika masih banyak kekurangan dalam penyediaan sarana dan prasarana.
Menurutnya, pekerjaan PRM Wotan sekarang ini begitu banyak, mulai dari pembangunan masjid, renovasi MCK, juga pembangunan gedung baru yang berada di belakang gedung lama. “Sehingga kami segenap guru dari perguruan Muhammadiyah Wotan minta maaf jika ujian kali ini terpaksa dibagi dua tempat, yaitu tingkat MI dan MTs di Perguruan Muhammadiyah Wotan sedangkan untuk tingkat SMA dan MA di Perguruan Muhammadiyah Doudo,” ungkap dia.
Sementara itu, Ketua PCM Panceng Syuhadak MPdI menyindir guru-guru Muhammadiyah Panceng. “Untuk apa di Muhammadiyah jika kita selaku guru justru shalat kita sering telat dan bolong bolong,” kritiknya.
Selamat berjuang! (Raden Syahid)
Discussion about this post