PWMU.CO– Fenomena munculnya generasi millenia yang mengundang kegelisahan banyak pihak ternyata sudah tersirat dalam al Quran. Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) Dr H Mahsun Jayadi MAg menyebut bahwa kegelisahan kondisi generasi millenia sebenarnya sudah ada rujukan teologisnya.
“Dalam al Quran surat an Nisa ayat (9), Allah SWT melarang umat Islam meninggalkan generasi yang lemah,” kata Dr H. Mahsun Jayadi dalam pengajian Ahad Pagi di Masjid Al Jihad Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Situbondo, Ahad (08/04/2018).
Ayat tersebut, lanjut Mahsun, bila diperdalam lagi, tidak hanya menyangkut lemah dalam bidang ekonomi, tetapi juga lemah aqidah, lemah fisik, dan lemah intelektual. “Mukmin yang kuat lebih disukai Allah SWT daripada mukmin yang lemah,” tegas Mahsun.
Firman Allah SWT dalam al Quran tersebut, tambah dia, sebenarnya merupakan warning bagi ummat Islam. Karena itu, pria asal Paciran, Lamongan ini berpesan kepada jamaah untuk tidak mengabaikan keluarga. Mahsun jjuga berpesan untuk menafkahi anak dan istrinya dengan rezeki yang halal sebagaimana diperintahkan oleh Allah SWT.
“Janganlah anak dan istri diberi makanan dari penghasilan yang haram. Kepribadian yang baik lahir dari makanan yang baik dari rejeki halal,” nasihat Mahsun.
Bagi dia, keluarga merupakan pondasi apa pun, sehingga harus terus dijaga. Arti menjaga bukan hanya dalam bentuk melindungi dari mara bahaya atau dari segala ancaman luar, tetapi juga beri penghidupan dari rezeki yang halal dan toyyibah. Dengan pondasi keluarga yang baik, maka pertumbuhan anak-anak akan menjadi baik. Keluarga menjadi pondasi dasar untuk menyiapkan generasi millenium. “Setelah itu, yang tak kalah pentingnya adalah menjaga lingkungan,” kata dia.
Menurut dia, lingkungan sangat menentukan kepribadian anak. “Kita harus kembali memperkuat keluarga sebagai basis etika dan karakter atau basis akhkaq,” tegasnya. (Sugiran)
Discussion about this post