104 Tahun Aisyiyah, Revitalisasi Gerakan Perempuan yang Mencerahkan

Isnatul Chasanah/pwmu.co
Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) saat melewati rute jalan milad Aisyiyah sehat di area Jl. Retawu Kota Malang.

PWMU.CO-Dinamika gerakan perempuan di Indonesia saat ini menunjukkan kiprah sesuai tantangan dan kondisi sosial, agama, ekonomi, dan politik yang berkembang dengan baik.

Sayangnya, dinamika ini berbanding lurus dengan kenyataan yang dihadapi perempuan Indonesia yang juga multiaspek. Ketidakadilan gender, kekerasan terhadap perempuan, perdagangan perempuan dan anak yang cenderung meningkat adalah beberapa contoh di antaranya.

Baca Juga: Barengan Milad Ke-104: Malang “Bertumbuh Melayani”, Aisyiyah Harus AMPUH

Hal itu disampaikan Ketua Pelaksana Peringatan Milad 104 Tahun Aisyiyah di Kota Malang Komariyah MH saat pembukaan jalan sehat di halaman Museum Brawijaya, Sabtu (7/4/2018).

Berbagai persoalan tersebut, sambung Komariyah, termasuk berbagai pandangan keagamaan yang bias gender tengah merajalela dalam realitas kehidupan yang berdampak besar bagi kehidupan perempuan. ”Maka dari itu, Aisyiyah yang berusia lebih dari satu abad sudah selayaknya melakukan revitalisasi,” ujar dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang tersebut.

Revitalisasi tersebut, kata Komariyah, bertujuan untuk mewujudkan keluarga sakinah dan qaryah thayyibah. Keluarga qaryah thayyibah dimaksudkan sebagai keluarga yang menjadi cikal-bakal masyarakat utama.

Dalam konteks Muhammadiyah, penguatan gerakan perempuan dalam persyarikatan melekat dengan misi dan dinamika gerakan Muhammadiyah. ”Yaitu mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,” tutur Komariyah.

Dia menjelaskan, melalui berbagai program yang digagas Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Malang inilah revitalisasi tersebut dilaksanakan. Baik di bidang penguatan peran keluarga, ekonomi, maupun sosial kemasyarakatan.

”104 tahun Aisyiyah berdiri sebagai gerakan perempuan Muhammadiyah. Harus tetap istiqomah bergerak di jalan dakwah dan tajdid untuk mencerahkan umat, bangsa, dan kemanusiaan universal. Apa yang dilakukan Aisyiyah selama ini merupakan perwujudan dari gerakan pencerahan,” ujar Komariyah mengakhiri refleksi milad.

Peringatan 104 tahun milad Aisyiyah Kota Malang digelar di halaman Museum Brawijaya. Kegiatan ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, di antaranya jalan sehat, bazaar kewirausahaan, bakti sosial, dan lomba cipta menu sarapan sehat bagi pasien TB-DM. Sekitar 8000 warga Aisyiyah dan organsiasi otonom Muhammadiyah turut menyemarakkan peringatan ini. (Isna)

Exit mobile version