Dengan Menulis Pikiran Terus Hidup Meski Tubuh Sudah Mati

El Umam/pwmu.co
OBET CAHYONO

PWMU.CO-Di antara peserta Workshop Literasi yang digelar Majelis Pustaka dan Informasi PDM Kabupaten Kediri, Sabtu (7/4/2018) tampak Ketua PC Pemuda Muhammadiyah Pare Obet Cahyono. Dia begitu antusias mengikuti pemaparan materi dari narasumber.

Menurut dia, Muhammadiyah sebagai gerakan berkemajuan, kegiatan Workshop Literasi seperti ini sangat tepat.  ”Mendidik kader mempunyai ketrampilan menulis. Ini kemampuan istimewa daripada kader lainnya,” kata Obet.

Berita Lainnya: Sertifikat Workshop Bisa Diambil, Syaratnya Berita Empat Kali Dimuat PWMU.CO

Memiliki ketrampilan menulis yang bagus, sambung dia, bisa mengangkat pamor diri menjadi lebih kharismatik di depan banyak orang. Jika berbicara menjadi lebih percaya diri dan diperhatikan orang.

Lewat kemampuan menulis yang baik, kata Obet, pemikiran kita atau prestasi kita menjadi lebih mudah diketahui dan dipahami orang banyak jika dimuat dalam media online seperti PWMU.CO. ”Setidaknya orang Muhammadiyah se Jawa Timur menjadi tahu, daripada hanya didiskusikan di warung kopi atau rapat Pemuda,” ujarnya.

Karena itu dia mencoba belajar menulis. ”Sing penting nulis, salah ora opo opo. Dari kesalahan itu kita belajar menulis secara benar,”  kata Obet bersemangat. ”Syarat mengambil sertifikat Workshop harus menulis empat berita yang dimuat di PWMU.CO menjadi tantangan,” kata dia menegaskan.

Dia membayangkan, sangat  luar biasa jika seorang Pemuda Muhammadiyah selain pandai ceramah juga pandai menulis. Karya tulisnya tersebar di media massa, apalagi ada yang menjadi buku. ”Kader ini bisa mati tapi pikiran-pikiran yang ditulisnya tetap hidup sepanjang zaman,” tandasnya.  (El-Umam)

Exit mobile version