PWMU.CO- Sekolah kategori outstanding harus mau berbagi dana, tenaga, dan fasilitas untuk sekolah-sekolah Muhammadiyah yang membutuhkan. Sekolah maju itu harus bersedia mengalirkan ilmu dan dana untuk menjadikan semua sekolah Muhammadiyah berjalan sesuai standar.
Hal itu disampaikan Arbaiyah Yusuf MA, ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim dalam sambutan penutup forum International Training on Education, Training of Trainer for Islamic Education Leaders and Applied Conversation English di Grand Whiz Hotel, Trawas, Mojokerto, Rabu (11/4/18).
Baca juga: Saling Belajar untuk Kemajuan Sekolah Muhammadiyah
“Kita memiliki empat outstanding school untuk tingkat SD, SMA dan SMK, yaitu SD Muhammadiyah 4 Surabaya, SMA Muhammadiyah 2 Surabaya, SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, dan SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, ” ungkap Arbaiyah.
Sekolah-sekolah tersebut, sambungnya, diharapkan memberikan kontribusi pada saat penyebaran hasil pelatihan ini ke sekolah lainnya. Ia juga menegaskan sekolah-sekolah inilah yang membantu memberikan wawasan ilmu untuk kemajuan sekolah juga pengajaran dalam bahasa Inggris. “Selain sekolah outstanding, excellent school dan inspiring school juga diharapkan bisa membantu melaksanakan program ini,” imbuhnya.
Sekitar 30 peserta TOT for Education Leaders dan 40 peserta Applied Conversation English dipilih dari sekolah-sekolah unggul di Jawa Timur untuk mengikuti training selama tiga hari mulai Senin hingga Rabu (9-11/4/18). “Masih ada sembilan hari lagi untuk menyelesaikan tiga modul yang belum disampaikan,” tegas Arbaiyah. TOT modul yang kedua akan dilaksanakan pada akhir Juli.
Arbaiyah sangat bersyukur karena antusiasme peserta sangat tinggi. Hal ini seperti disampaikan oleh ketiga narasumber yaitu Mohammed Hafiz Othman untuk TOT Education Leader, Zainab Qomari dan Kamsari Saini untuk TOT Applied Conversation English.
Menurut tiga pembiacara ini, peserta TOT Perguruan Muhammadiyah ini sangat luar biasa, memiliki antusias dalam belajar dan peserta kali ini adalah yang terbaik selama melakukan training di Indonesia.
Selain itu hal lain yang membuatnya senang adalah jalinan kerja sama dengan Irsyad yang sudah dibina sejak tahun 2012 dalam program Muhammadiyah Education Leaders Enhancement di Singapura, hingga kini masih berjalan dan akan lebih erat dengan adanya program TOT ini.
Mengakhiri sambutannya Arbaiyah berpesan, peserta yang sekarang mengikuti TOT modul 1 harus datang juga pada TOT modul-modul berikutnya. “Saya berharap ilmu yang didapat bisa berlanjut dan berkesinambungan, dari modul satu hingga 4 sehingga tidak terputus pemahaman peserta,” ujarnya. (Puspitorini)
Discussion about this post