PWMU.CO-Angkatan Muda Muhammadiyah diharuskan peka terhadap momentum politik yang mulai bergulir akhir-akhir ini, mulai dari pemilihan walikota dan wakil walikota Malang hingga Pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur Jawa Timur. Tentunya, sikap peka yang diikuti dengan prinsip dalam bersikap sebagai warga negara Indonesia yang baik untuk bisa berpartisipasi aktif dalam ranah dakwah politik.
Hal tersebut ditegaskan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang, Zaenudin saat melakukan kegiatan Sosialisasi Peran Media Digital Dalam Mensukseskan Pilkada Kota Malang di Aula Auditorium kampus 2 UMM, Sumbersari, Malang, Rabu (11/4/2018) malam. Kegiatan sosialisasi dilakukan kepada Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Kota Malang, terdiri dari Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah (NA), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).
Zaenudin menambahkan jika prinsip berpartisipasi politik di Pilkada diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam berpikir dan berperilaku politik maka akan menjadi rasional dalam menentukan sikap dan pilihan politik di tengah masyarakat. Prinsip pertama, menurut dia, Pilkada bukan hanya persoalan calon kepala daerah semata, tetapi lebih pada proses tahapannya.
“Tahapan demi tahapan yang berlangsung harus bisa menjadikan pendidikan politik bagi masyarakat sebagai calon pemilih,” ujarnya di hadapan ratusan kader AMM kota Malang.
Kedua, lanjut dia, menghindari penyebaran informasi yang tidak benar (hoax), tidak berimbang, dan tidak memberikan pencerahan bagi masyarakat selama Pilkada berlangsung. “Jika ini terjadi maka akan memunculkan kebingungan dan kecurigaan, antar peserta Pilkada dan masyarakat selaku calon pemilih,” tandasnya mengingatkan untuk tidak gampang percaya pada informasi yang sifatnya meragukan.
Prinsip ketiga, tambah dia, rasionalisasi informasi yang diterima untuk tidak mudah disebarkan meski informasi tersebut menurut kelompoknya benar. “Tapi perlu konfirmasi dan tabayyun ke sumber berita atau informasi tersebut tentang kebenarannya,” ucapnya.
Prinsip keeempat dan menjadi prinsip terakhir, menurut dia, adalah tidak mudah tergiur oleh bungkus. Dia menyarankan untuk tidak mudah terpukau dengan cover (luarnya saja) yang menyilaukan pandangan, karena itu belum tentu juga sesuai dengan yang ada. “Jadi, jika saat pilkada ada hal ditawarkan dengan pembungkusnya yang bagus belum tentu di dalamnya juga bagus, harus benar-benar dilihat dan dipastikan akan tawaran atau tampilan tersebut. Supaya tidak terjadi memilih kucing dalam karung,” paparnya.
Di akhir kesempatan, ketua KPU kota Malang ini mohon dukungan dan doa kepada AMM Kota Malang supaya diberikan kekuatan dan kemampuan melaksanakan tahapan tugas pilkada. “Kami mohon dukungan dan doa supaya pilkada Kota Malang jadi amanah, jujur, aman, damai, tenteram. Dan kami harapkan keikutsertaan partisipasi politik AMM sebagai masyarakat dalam menentukan pemimpin Kota Malang kedepan. Gak nyoblos Gak mbois ker”, pungkasnya. (Izzudin)
Discussion about this post