
PWMU.CO – Menemukan hikmah atau kebajikan hidup itu bisa dari siapa saja. Termasuk melalui anak-anak. Pengalaman itu terungkap dari seorang wali murid SD Muhammadiyah 1 Wringin Anom, Gresik, Kamis, (5/4/18).
Bu Fulanah—sebut saja begitu—mengakui bahwa dia memakai pakaian muslimah gara-gara sering ditegur anaknya yang masih kecil.
“Saya awalnya malu Ustadzah, saat anak saya tiba-tiba nyeletuk, ‘Maa.. kalau ngantar Mas sekolah pakai jilbab ya’. Terasa terhenti nafas ini mendengarnya,” ungkap ibu yang tidak mau disebut namanya itu.
Bukan hanya soal jilbab, Bu Fulanan juga aktif berjamaah di masjid karena dorongan anaknya. “Pelajaran lagi buat saya, saat adzan Maqrib anak saya selalu mengajak saya berjamaah ke masjid. Jika saya tidak menurutinya dia akan menangis,” tutur dia. “Awalnya saya terpaksa tapi akhirnya terbiasa dengan hal yang baik ini.”
Berbagai pengalaman mencuat saat para wali murid bertemu dengan pihak sekolah dalam acara pembagian laporan hasil belajar alias raport tengah semestar.
Kepala SD Muhammadiyah 1 Wiringinanom Kholiq Idris SPd memberi pesan kepada mereka sebelum masuk ke kelas anaknya masing-masing.
“Mengingat pendidikan menjadi tanggung jawab orangtua dan amanat di pundak para pendidik yang nantinya akan dipertanggungjawabkan di akhirat, maka jangan sampai salah memilih pendidikan bagi anaknya,” ujarnya.
Menurut Idris, SD Muhammadiyah 1 Wringinanom adalah pilihan yang tepat. sesuai dengan moto sekolah: religius and inspiring school,” tuturnya.
Irawan, salah satu wali murid menyampaikan apresiasinya pada sekolah saat pertemuan per kelas. “Dengan didampingi pengajar yang ramah, telaten, dan tekun, walaupun kadang tingkah laku anak-anak menjengkelkan, seperti anak saya ini, luar biasanya tingkahnya. Maka saya sebagai wali murid, sepenuhnya percaya kepada Ustadz dan Ustadzah yang ada di sini,” ungkap dia.
Dia melanjutkan, “Untuk membentuk akhlak anak-anak kita dalam menghadapi zaman yang serba modern ini, kita harus tetap berpegang teguh dengan norma-norma agama,” kata pria yang kesehariannya menjadi pedagang itu.
Wali Kelas II Ali bin Abi Thallib Kusmiani SPd puas dengan pertemuan itu. “Alhamdulillah, bagaikan gayung bersambut. Sinergi saya dengan orangtua selama ini berjalan lancar,” ujarnya.
Dia menyampaikan, mendidik anak harus dengan hati dengan melibatkan kesabaran, kasih sayang, perhatikan, dan tanpa kekerasan.
“Sehingga anak berkembang leluasa dengan segala potensi yang dimilikinya tanpa ada hambatan kejiwaan . Semoga anak-anak kita menjadi generasi yang shalih dan shalihah,” tuturnya. (Ani)
Discussion about this post