PWMU.CO – Hari libur nasional peringatan Isra Miraj dimanfaatkan oleh SMP Muhammadiyah 13 Campurejo, Panceng, Gresik, untuk mengajak siswa-siswinya berbagi dengan sesama, Sabtu (14/4/18).
Kepala sekolah berjulukan Hamas School Nurul Wakhidatul Ummah Skom menjelaskan, kegiatan diawali dengan shalat Dhuha dan tadarus Alquran bersama yang dipandu Ustadz Badrut Tamam SUd.
“Setelah itu dilanjutkan dengan mengelilingi Desa Campurejo sampai ke di PPI (Pangkalan Pendaratan Ikan) Panceng, sambil membagi sarapan pagi,” terang dia.
“Assalamualaikum. Maaf, sebelumnya Bu, ini ada jajan pasar untuk sarapan ibu-bu,” kata Reza Firdiana, salah satu siswa, saat membagi sarapan berupa jajan pasar.
“Waalaikumsalam. Ini dari mana ya?” tanya mereka.
“Dari Hamas School Bu, sekolah SMP Muhammadiyah 13 yang baru berdiri,” jawab Reza. Ibu-ibu itu pun mengucapkan terima kasih sambil menyampaikan kepada ibu-ibu yang lain tentang pembagian jajan pasar gratis itu.
Esa Saputra, siswa lainnya, mendapat pengalaman berbeda saat ikut membagikan jajanan pasar itu. Usai memberikan bingkisan pada Bu Narsi—istri seorang tukang becak di Campurejo—ia justru dikasih uang.
Awalnya, Putra—panggilannya—tidak mau menerima. “Tetapi Bu Narsih terus mendesak. Akhirnya uang itu saya terima,” ungkapnya. Ternyata Bu Narsih tahu bahwa Putra adalah anak yatim yang baru satu tahun ditinggal wafat ayahnya.
Pagi itu para siswa membagikan tiga kardus jajanan pasar. Tak hanya, mereka juga menyebarkan pengumumamn yang isinya mengingatkan kepada masyarakat bahwa bulan Ramadhan kurang 23 hari lagi.
“Setelah berkeliling sambil berbagi anak-anak sarapan bareng dengan para guru. Kemudian dilanjutkan dengan nonton bareng film Shalahuddin Al Ayubi,” kata Nurul Wakhidatul Ummah.
Dia menjelaskan, kegiatan ini untuk menanamkan sikap simpati dan empati sejak dini. “Supaya kalau dewasa mereka terhindar dari sifat bakhil,” ujarnya.
Soal nonton film bareng (nobar), Nurul—panggilannya—menyampaikan hal itu untuk meneladani tokoh tokoh Islam, salah satunya adalah Shalahuddin Al Ayubi. “Ada beberapa hal yang bisa kita teladan dari tokoh tersebut. Selalu mengingat Allah di manapun berada, dekat dengan rakyat, bersikap adil, mengutamakan shalat berjamaah, haus dengan ilmu agama, dan zuhud terhadap dunia,” Nurul menerangkan.
Sebelum nobar, Nurul memang menyampaikan tujuh hal yang bisa dibelakang dari Shalahuddin. “Pertama, kita harus memiliki sifat pemberani, terlebih dalam menegakan kebenaran,” ujarnya.
Kedua, dia menambahkan, kita harus memiliki jiwa pemurah dan penyayang terhadap siapa saja, terutama kepada orang-orang yang lemah.
“Ketiga, kita harus bersikap tegas terhadap segala bentuk kemaksiatan dan kemungkaran. Keempat, kita harus mencintai ilmu, baik ilmu pengetahuan umum ataupun agama dan belajar sungguh-sungguh dan tekun,” kata dia.
Kelima, lanjutnya, kita harus memiliki sikap toleransi kepada siapa saja, selama dalam batas-batas yang diperbolehkan oleh agama.
“Keenam, kita harus bersikap adil pada siapa saja, serta memiliki jiwa ksatria dan perwira. Dan ketujuh, kita harus menanamkan pada diri kita bahwa semua yang kita lakukan dalam kehidupan ini semata-mata hanya untuk mencari keridaan Allah SWT. (Nurkhan)
Discussion about this post