PWMU.CO-Upaya evakuasi tiga truk yang tercebur Bengawan Solo akibat ambruknya Jembatan Widang dilanjut Rabu (18/4/2018) hari ini. Sebuah crane berbobot 50 ton sudah siap di lokasi untuk menarik truk satu per satu.
Tim evakuasi terdiri dari Basarnas Surabaya, Balai Besar Pelaksanaan jalan (BBPJN) VIII, Polresta Tuban, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tuban membahas teknis cara evakuasi truk secara aman. Badan jembatan yang bergerak justru membahayakan crane jika dipakai pijakan mengangkat truk.
Berita Terkait: Jembatan Widang ternyata Pernah Dua Kali Rusak
Evakuasi yang dilaksanakan Selasa malam dihentikan karena crane yang datang berbobot 25 ton tak mampu menarik truk. Hanya sepeda motor milik korban Ubaidillah yang sudah ditemukan dan diangkat ke daratan.
Petugas Basarnas Surabaya Andi Pamuji menjelaskan, evakuasi truk sangat penting untuk memastikan tidak ada korban lainnya. Sementara Tim Evakuasi sudah mengeluarkan tujuh korban. Seorang sopir truk bernama Mukhlisin dari Benjeng meninggal dunia. “Seorang korban luka berat dilarikan ke Rumah Sakit Lamongan. Lima korban dalam kondisi luka ringan dibawa ke Puskesmas Widang,” ujar Andi.
Pantauan siang ini, lalu lintas menuju Tuban ditutup. Polisi berjaga di sekitar jembatan, juga di persimpangan menuju jalur alternatif. Jumlah kendaraan tidak padat sehingga lalu lintas lancar. Kendaraan menuju Tuban dialihkan lewat pertigaan Sumlaran Sukodadi. Jalur lainnya bisa lewat babat-Bojonegoro, Babat-Jombang, dan Kabupaten Tuban. Jalur Babat-Bojonegoro berjarak 36 kilometer. Kemudian menuju Cepu, Blora hingga ke Rembang. (Zood)
Discussion about this post