Siswa Lulus Dihadiahi Paspor, Kapolsek Datangi Wisuda

Bagus Budi Raharjo (pakai batik coklat), Nurul Huda (baju putih ), dan Muhammad Najib bersama para penerima paspor (foto: Hilman Sueb/pwmu.co)

PWMU.CO-Pelaksanaan kegiatan purna siswa SMA Muhammadiyah 1 Babat, Lamongan berlangsung semarak, Sabtu (28/04/2018). Maklum, kegiatan ini digelar tidak seperti biasanya. Selain dimeriahkan atraksi tapak suci dan rangkaian agenda lain, sejumlah alumni yang kini telah sukses juga ikut diundang untuk menyemarkkan kegiatan kelulusan siswa-siswi SMAM 1 Babat tahun pelajaran 2017/2018.

“Kami ucapkan banyak terima kasih pada semua pihak termasuk para alumni yang berkenan hadir di acara ini,” kata Kepala SMAM 1 Babat, Lamongan, Nurul Huda dalam sambutannya.

Nurul Huda juga tidak lupa mengucapkan selamat kepada pada siswa SMAM 1 Babat Lamongan yang berhasil lulus tahun ini. Total siswa yang lulus tercatat berjumlah 183 siswa. Satu tidak lulus karena meninggal dunia sebelum mengikuti ujian. Dia berpesan kepada para wisudawan-wisudawati agar  tidak  melupakan Muhammadiyah.“Di manapun, dan kapanpun, jangan lupakan Muhammadiyah,” pesan Nurul Huda yang disambut  tepuk  tangan hadirin.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babat, Abd.Ghaffar memberikan  pesan kepada siswa-siswi  kelas  XII agar memperhatikan ilmu  dunia  dan  ilmu  akhirat. “Jadilah kader yang sukses  di dunia dan juga di akhirat,” pesan Abd Ghaffar.

Tak hanya Nurul Huda dan Abd Ghaffar, perwakilan dari alumni juga diberi kesempatan untuk memberikan testimoni sekaligus motivasi pada lulusan SMAM 1 Babat.Tiga alumni ditunjuk jadi  perwakilannya. Mereka merupakan perwakilan alumni sukses sebagai pengusaha juga sebagai aparat negara. “Alumni kita ini adalah jadi bukti. Mereka mempunyai kesungguhan  di dalam mencari ilmu, bukan  sekedar mengejar ijazah,” tambah Abd Ghaffar sebelum mempersilahkan mereka untuk maju.

Alumni bernama Bagus Budi Raharjo dipersilahkan lebih dulu untuk maju. Alumni tahun 2008 ini merupakan CEO  m-Brothers. Bagus bukan hanya sekedar memberikan motivasi, tetapi juga memberikan hadiah berupa paspor kepada lulusan SMAM 1 Babat. Ada lima siswa terbaik yang diberi hadiah oleh Bagus, yakni Nadhiroh, Ratna Ayu Rahmawati, Sallwa Asrofil Masru’ah, Kartika Merdekawati, dan Karomatul Fadilah. “Kenapa saya beri parpor, ada tujuannya,” kata Bagus setelah memberikan mereka papor.

Bagus berharap ke depan lulusan SMAM 1 Babat semakin berani untuk ikut andil  dalam kontes kompetisi global. Sehingga diharapkan akan melahirkan kepercayaan diri bagi alumni SMA  Muhammadiyah  1 Babat dan mampu berlaga di forum Internasional. “Dan yang lebih penting, bisa menginspirasi pelajar, khususnya  SMA Muhammadiyah 1 Babat  dan pelajar Lamongan pada umumnya,” tutur dia.

Di samping itu, Bagus  mengingatkan bahwa  pelajar merupakan cerminan eksitensi  bangsa. Jika pelajarnya  rusak, lanjut dia, maka rusaklah bangsa. “Saya minta pelajar-pelajar Muhammadiyah agar menghargai dan memperbaiki hubungan dengan kedua  orang tua,” tambah dia.

Para pelajar SMAM 1 Babat menunjukkan kemampuan bela diri tapak suci untuk meramaikan acara wisuda (foto: Hilman Sueb/pwmu.co)

Perwakilan alumni lainnya yang diberi kesempatan adalah Anggono  Jaya. Alumni tahun 2000 ini kini tercatat sebagai Kapolsek  Sekaran, Lamongan. Di hadapan mereka, Anggono berpesan pada lulusan SMAM 1 Babat untuk terus meningkatkan kualitas diri. “Di pundak kalian inilah harga suatu bangsa. Hargai  dan hormati, kedua  orang tua niscaya  kalian akan  mendapatkan  kemudahan dari Allah Subhaanahu wa Ta’ala,” pesan dia.

Sebagai aparat, Anggono  juga berpesan  kepada para wisudawan dan  hadirin, mulai  26  April sampai  9 Mei  2018 ada operasi patuh, operasi tindakan. “Jadi, kalau  ada pelanggaran langsung ditilang, maka hendaknya dilengkapi surat-suratnya. Pakai helm standart, sabuk pengaman bagi mobil,” tutur dia.

Sementara itu, Abd Basith, alumni  1996 yang merupakan manajer Rumah  Makan Bajak Laut  juga mendapatkan  giliran. Basith berpesan  pada para siswa yang telah diwisuda untuk minta maaf pada orang tua. “Mintalah  maaf  kepada ayah dan Ibu kalian, serta gurumu. Setinggi apapun jabatan Anda, Anda  adalah anak,” pesan Basith.

Karena itu, lanjut dia, apapun  harus  menjalani apapun, juga  minta maaf , kepada guru segala apa  yang disampaikan pasti bermanfaat. Jangan  merasa puas, niatkanlah semua untuk mencari ridlo Allah Subhaanahu wa Ta’ala. ”Saya awalnya membuka  warung, saya niatkan mencari ridlo Allah sampai membuka rumah makan katanya,” kata dia  (Hilman Sueb

Exit mobile version