PWMU.CO-Tim pesilat Tapak Suci SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo (SMP Musasi) meraih sebelas medali dalam Kejuaraan Pencak Silat Open Tournament Indonesian Youth & Sport Festival (IYOS JKTC9 2018) di GOR POPKI Cibubur, Sabtu-Ahad (28-29/4/2018).
Sebelas medali itu terdiri dari tiga medali emas, empat perak dan empat perunggu. Peraih medali emas Aldo Laverta, Annisa Rahma, dan Zain Zidan Amir. Sementara pesilat menyabet perak Natalia Putri, Al Uyuna Galuh Cintania, M. Bintang Mahendra, dan Princesa Zahra.
Pesilat Hafizd Budi Raja, Ali Choiruddin, Reisya Sahrin, dan Qonita Dhia Mawarni harus puas di peringkat ketiga dengan meraih perunggu. Dengan perolehan sebelas medali ini Tim Tapak Suci SMP Musasi menjadi juara favorit.
Kanda Iwanta, pelatih tim Tapak Suci SMP Musasi mengatakan, dari target tujuh emas dalam kejuaraan ini hanya dapat meraih tiga. ”Tantangan yang dihadapi pesilat kita adalah kelelahan. Dua atlet andalan Hafiz Budiraja dan Natalia Putri harus mengakui keunggulan lawan karena faktor kelelahan di babak kedua,” ujar Kanda.
Pelatih yang juga guru pendidikan jasmani di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (SMAMDA) itu mengungkapkan, selain kelelahan, juga ada faktor non-teknis. Salah satu atlet yang tahun kemarin meraih emas, Ali Choirudin, harus puas di peringkat ketiga karena teguran dari wasit. ”Ali Choirudin yang bertanding di kelas F kena teguran wasit akibat memukul kepala,” tambah Kanda.
Selain beberapa faktor di atas, Kanda mengatakan, ada lagi satu ujian yang dihadapi tim Tapak Suci SMP Musasi. Al Uyuna Galuh Cintania, pemilik tendangan harimau menembus sarang, harus menghentikan perjuangannya sebelum masuk babak final. Perjuangan Cinta, panggilan Al Uyuna, terhenti akibat sakit radang. ”Dia terkena radang sebelum masuk final,” ujarnya.
Meski tidak sesuai dengan target medali emas, namun tim Tapak Suci SMP Musasi menjadi juara favorit ketiga. ”Alhamdulillah SMP Musasi dapat penghargaan sebagai juara ketiga tim terfavorit jenjang SMP,” ungkap Kanda. (Das)
Discussion about this post