
Pengajian keliling PGSD UMS. Memperat silaturahim dan persaudaraan.
PWMU.CO-PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar kajian keliling bergantian di rumah dosen. Kajian Ahad (29/4/2018) pagi di kediaman Drs Muhroji SE MSi di Cagak Sari RT 17/RW 08, Senden, Ngawen, Klaten.
Kajian ini untuk menggalang silaturahim dan kekeluargaan. Sebanyak 20 dosen beserta keluarganya hadir termasuk Dekan FKIP Prof Dr Harun Joko Prayitno, dan Kaprodi PGSD Nur Amalia MTeach.
Acara itu diisi penceramah Jatmiko, wakasek bidang Humas SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. Dalam ceramahnya, Jatmiko menuturkan, menjadi kaya adalah impian banyak orang. Baik itu kaya secara materi, maupun kaya spirit, apa lagi kaya kedua-duanya.
”Tidak sedikit manusia hampir seluruh hidupnya hanya berusaha untuk menjadi kaya. Sebenarnya adakah manusia yang miskin? Sejak lahir sampai meninggal, tidak pernah mengalami kemiskinan. Masalahnya hanya pada seberapa bisa kita bersyukur,” tutur Jatmiko.
Dalam Alquran Allah menjamin tiap makhluk hidup mendapat rezeki. ”Dan, tidak ada suatu binatang melata pun di bumi, melainkan Allah-lah yang akan memberi rezekinya,” kata Jatmiko mengutip surat Hud [11]: 6.
Kata dia, rezeki yang halal menghadirkan ketenangan jiwa. Hidup akan lebih terarah dan menjadikan pintu-pintu keberkahan terbuka semakin lebar. Selain itu, rezeki yang halal merupakan syarat diterimanya setiap doa oleh Allah SWT. Rezeki yang halal akan menciptakan tatanan mayarakat dan bangsa yang kuat.
Kemudian dia menyebutkan ada empat cara menjemput rezeki menurut Alquran. Pertama, bersedekah. ”Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya seperti tertulis dalam Ath Thalaaq [65]: 7,” katanya.
Kedua, berbagi dan berbuat baik. Dasarnya surat An Nisa (4) ayat 36. Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.
Ketiga, bertakwa. Dalilnya Al Baqarah : 212. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.
Keempat, bersungguh-sungguh dan sabar. ”Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar,” ujarnya mengutip Ali Imran [3]:142.
Mengapa Islam menekankan pentingnya rezeki yang halal, Jatmiko menguraikan, karena setiap asupan yang masuk ke dalam tubuh manusia akan memengaruhinya, baik secara fisik, emosional, psikologis, maupun spiritual. ”Bangunlah jiwanya bangunlah badannya. Kesimpulannya, marilah senantiasa meningkatkan iman dan takwa serta ibadah kita kepada Allah SWT,” tandasnya. (Miko)
Discussion about this post