
PWMU.CO – Allah ciptakan jagad raya ini dengan sempurna, serasi, dan indah. Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr H Syamsuddin MAg mengatakan, sempurna itu juga berarti seimbang.
Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya itu pun menyitir Alquran surat Almulk ayat 3 tentang
Allah yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. “Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?” ujarnya ketika membuka kegiatan Sosialisasi Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018, Kajian Dakwah Nasyiatul Aisyiyah, dan Konsolidasi Organisasi, Selasa (1/5/18).
Maka perlu bagi kita untuk berkontribusi terhadap keseimbangan alam dalam hal apa pun. Ia melanjutkan, sebagai contoh kalau kita tanam sebatang pohon, lalu meletakkannya di teras rumah, maka dalam batas-batas tertentu kita sudah berkontribusi terhadap keseimbangan alam. “Hal ini karena di luar ada polusi yang luar biasa besar, baik dari cerobong pabrik, asap kendaraan, dan lain-lain,” kata dia.
Syamsuddin menambahkan penting juga berkontribusi dalam menjaga keseimbangan ruhani. “Misalnya dengan shslat lima waktu, qiyamul lail, membaca Alquran, dan lain sebagainya. Ini penting untuk menangkal polusi ruhani seperti bicara kasar dan minum-minuman keras,” jelas Syamsuddin.
Demikian juga dengan politik kita yang masih politik transaksional. Menurutnya, demokrasi kita ini bukan saja liberal, tapi ultra liberal. “One man one vote. Seorang profesor doktor di Surabaya, masuk bilik suara, harganya satu suara. Demikian juga Wak Min, tukang arit di Pacitan ketika masuk bilik suara, harganya juga saru suara,” ucapnya yang di-iya-kan semua peserta.
Karena itu, tambah Syamsuddin, suara kita ini sangat penting untuk berkontribusi terhadap keseimbangan alam demokrasi. “Jadi, Anda jangan apatis! Karena jika seperti itu, Anda tidak berkontribusi sedikit pun dan Anda rugi besar!” tegas dia.
Syamsuddin berharap, walaupun iklim politik kita masih transaksional yang jauh dari suasana kebatinan para pendiri bangsa saat merumuskan Pancasila, kita harus tetap mengikuti karena ini sebuah dinamika.
“Kita harus terlibat dalam tataran nilai, bukan tataran praktis. Tapi saya tidak melarang saudara terjun dalam politik praktis. Ya disiapkan saja segala sesuatunya, termasuk mental,” pesannya.
Syamsuddin kemudian membuka kegiatan bertema ‘Penguatan Peran Perempuan dalam Menangkal Politik SARA, Wujudkan Pemilu Jawa Timur yang Berintegritas’ yang digelar Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur bekerjasama dengan KPU Provinsi Jawa Timur di Aula Mas Mansyur Kantor PWM Jawa Timur tersebut.
“Saya pikir ini harus menjadi perhatian kita bersama. Mudah-mudahan acara sosialisasi ini memperoleh hasil yang maksimal dan sebaik-baiknya. Jangan lupa diteruskan kepada teman-teman yang tidak bisa hadir saat ini,” pungkasnya. (Vita)
Discussion about this post