Lewat Mutaba’ah, SMK Ini Hadirkan “Malaikat” Tiap Usai Dhuhur

Para siswa SMK Muhammadiyah 6 Modo Lamongan memegang map form pengisian Mutaba’ah Yaumiyah (foto: mohamad suud/pwmu.co)

PWMU.CO – Sudah dua pekan, suasana setelah dhuhur tampak berbeda dari biasanya. Bila sebelumnya, setelah tausyiah dari guru para siswa langsung berhamburan keluar memanfaatkan waktu rehat kedua. Namun sejak diberlakukannya program kegiatan Mutaba’ah Yaumiyah (MY), nyaris merubah kebiasaan siwa-siswi.

Begitulah gambaran aktifitas kelas X dan XI di SMK Muhammadiyah 6 Modo, Lamongan, Jawa Timur. Selama 15 menit para siswi mengambil form pengisian MY selanjutnya mengisi.

Tanpa beban, siswa mengisi sambil saling sendau gurau ringan. Bahkan, sambil tersenyum ada beberapa siswa yang berkomentar “saatnya Malaikat Rokib beraksi”.

Antar siswa saling melihat milik temannya. Ada yang saling sindir-menyindir. Karena ada siswa yang berhasil mengisi semua list yang ada, ada yang separohnya, bahkan ada yang 25 persennya.

Semisal, item melakukan shalat sunnah qabliyah dan bakdiyah dhuhur, ada yang melakukan dan ada yang tidak. Setelah diisi kolom hari itu, siswa mengumpulkan kembali form yang ada dalam map di tempat semula.

Mutaba’ah yaumiyah atau evaluasi amal harian bagian dari program Al-Islam Kemuhammadiyah, sebagai bagian ikhtiar untuk pembentukan karakter peserta didik. Dalam form MY tesebut berisi tentang rutinitas keseharian yang meliputi ibadah, muamalah dan akhlak. Tidak hanya kebiasaan di sekolah, tapi juga di rumah dan masyarakat.

“Setelah MY ini kami terapkan, alhamdulillah antusiasme siswa meningkat dan semangat untuk befastabiqul khairat juga semakin tinggi,” demikian tutur Erva Rachmawati, wakil kepala sekolah bidang Al-Islam dan Ke-Muhammadiyah-an.

Lembar MY setiap bulan mengalami perubahan, seiring dengan perubahan kebiasaan siswa. “Tanpa disadari, siswa kami ajak untuk menemukan dan menciptakan habits-kebiasaan baru,” kata Erva lebih lanjut.

Untuk mensukseskan program ini, Waka AIK tidak berjalan sendiri. Tapi dibantu oleh wali kelas masing-masing serta memanfaatkan ketua kelas. “Alhamdulillah, sampai saat ini kami belum menemukan kendala yang berarti, justru kamilah yang dituntut untuk menemukan teknik-teknik kreatif agar MY ini bisa efektif,” jelas Erva kepada PWMU.CO.

Kepala Sekolah, Sugimo menyampaikan ucapan syukur dan terima kasih kepada Waka AIK yang telah menemukan cara baru untuk pembentukan karakter siswa. “Ini hal yang baru dan harus kami pertahankan. Kami akan sepenuhnya mendukung ini,” tegas Sugimo. (Mohamad Suud)

Exit mobile version