
ARBAIYAH YUSUF
PWMU.CO -Pendidikan harus mampu membuat manusia berbeda dengan mesin karena manusia memiliki rasa, cipta dan karsa.
Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Arbaiyah Yusuf MA menekankan hal itu sebagai refleksi peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Dia dihubungi di kantornya, Rabu (2/5/2018).
Bu Ar, sapaan akrabnya, mengatakan, lembaga pendidikan Muhammadiyah yang memperingati Hardiknas harus mengingat tiga hal. Pertama, mengembangkan pendidikan adalah bagian dari melaksanakan instruksi Islam. Yakni membangun peradaban mulia melalui penyebaran ilmu.
“Kegiatan pengembangan pendidikan wajib dilakukan sebagai bagian dari gerakan Islamisasi. Terutama dalam konteks keilmuan,” kata Bu Ar.
Kedua, lanjut wanita asal Ponorogo ini, saat ini kemajuan dunia ditandai dengan revolusi industri dan revolusi ilmu pengetahuan. Dimana kehidupan manusia sudah banyak dikontrol oleh teknologi atau bahasa lainnya adalah mesin.
Maka dari itu, kata dia, jihad pendidikan Muhammadiyah harus mampu mencetak manusia menjadi sosok yang berbeda dengan mesin. “Pendidikan harus mampu mengembangkan rasa, cipta dan karsa manusia,” tegasnya.
Karenanya ada lima hal penting yang perlu dikembangkan lembaga Muhammadiyah, yaitu value, believe, independent thinking, team work, dan care for others.
Hal ketiga, sebut Bu Ar, semua kegiatan pendidikan Muhammadiyah muaranya adalah untuk membangun negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) guna menggapai kemajuan, kesejahteraan, dan kemerdekaan masyarakat Indonesia seutuhnya.
“Bangsa yang maju adalah bangsa yang berpendidikan. Nah, inilah salah satu tujuan Muhammadiyah berjihad di pendidikan,” ungkapnya.
Bu Ar berharap, momen Hardiknas yang setiap 2 Mei diperingati oleh bangsa Indonesia ini bisa dimaksimalkan untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Meskipun acap kali hanya diperingati secara klasik yakni dengan upacara Hardiknas. (Aan)
Discussion about this post