
PWMU.CO – Ada tiga pesan yang selalu diingat Aulia Dwi Anggraeni dari ibunya: Sulastri, yang meninggal dunia, Jumat (4/5/18).
“Selama hidup, ibu selalu menegaskan dua hal. Shalat jadi utama dan belajar sebagai cara untuk menggapai cita-cita. Selain itu,” ujar siswa Kelas VI SD Muhammadiyah 2 GKB itu, saat ditemui PWMU.CO, Sabtu (5/5/18) usai dia mengikuti USBN hari terakhir di sekolah yang terletak di Jalan Berlian PPS Gresik.
Selain itu, kata Aulia—sapaannya— kebiasaan untuk membersihkan rumah adalah pesan ibunya yang selalu ia ingat.
Sulasatri yang sehari-hari berjualan tempe itu meninggalkan dua anak: Aulia dan Ayu Cahyaningrum, kakaknya yang masih duduk di bangku kuliah semester empat. Aulia, ditinggal wafat saat ia sedang berjuang menghadapi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN).
Aulia berusaha memegang tiga pesan ibunya itu, apalagi saat ia sudah berstatus yatim-piatu seperti sekarang ini. Ayahnya, M Rifa’i, telah terlebih dahulu meninggalkannya, empat tahun lalu.
Sesuai pesan ibunya, selain shalat wajib lima waktu, Aulia juga rajin shalat Tahajud dan Dhuha. Ia pun sangat tekun belajar. Demikian juga pesan menjaga kebersihan rumah.
“Kakak kan kuliah di Surabaya dan ibu harus jualan tempe di perumahan PPS (Pondok Permata Suci) dan PPI (Perumahan Pongangan Indah), sehingga saya harus bersihkan rumah. Itu pesannya yang sering disampaikan ibu,” ungkapnya.
Selain menyapu, dia sudah terbiasa mengepel lantai, mencuci baju, dan pekerjaan membersihkan rumah lainnya. Pekerjaan itu dia lakukan tiap hari. “Sehingga ketika ibu pulang usai jualan tempe, rumah sudah bersih, cucian sudah beres,” ujarnya. (Ichwan Arif)
Discussion about this post