PWMU.CO – Akademisi Muslim dan non-Muslim harus punya perbedaan. Demikian pesan yang disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim DR M. Saad Ibrahim saat memberi sambutan dalam Wisuda ke-31 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSida), Sabtu (5/5). Kedalaman dan kelebihan ilmu mestinya membawa pemangkunya makin dekat kepada Allah swt, bukan sebaliknya.
Kisah hidup Stephen William Hawking (1942-2018) bisa dijadikan pelajaran penting. Tokoh yang baru saja meninggal ini adalah ikon dunia sain moderen, khususnya ilmu fisika teoritis dan kosmologi. “Dari tahun 1966 sampai 2015 ia mendapat 18 penghargaan terhadap reputasinya yang luar biasa. Termasuk penghargaan dari Obama: Presidencial Medal of Freedom,” jelas Saad.
“Berbasis pada perjalanan karir keilmuannya, ia sampai pada simpulan: Alam semesta sepenuhnya mengikuti aturannya sendiri,” lanjut Saad. Hawking selanjutnya, jelas Saad, sampai pada kesimpulan, bahkan sekedar hipotesa, bahwa Tuhan tidak terlibat dalam menciptakan dan mengatur alam semesta. “Puncak kepongahannya disampaikan di tahun 2014 dengan mengatakan Tuhan tidak ada.”
Hal itu berbeda dengan tokoh ilmuan Muslim, Ibnu Sina yang hidup pada tahun 980-1037. Dia adalah ikon sains yang amat masyhur di bidang filsafat, kedokteran, dan tentu saja keislaman. “Sekalipun begitu ia sadar, kewibawaannya jauh di bawah kekharismatikan Nabi saw,” jelas dosen pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini.
Suatu hari, Ibnu Sina berguman merespon kekurangpatuhan pembantunya yang tidak beranjak ketika diminta mengambilkan air wudlunya. ”Inilah bedanya filosof dan Nabi. Saya memerintahkan, pembantu tidak menggubris. Sementara Nabi saw memerintahkan umat untuk berwudlu di pagi buta yang amat dingin pun, umat mentaati beliau,” cerita Saad tentang Ibnu Sina.
“Ilmu dan filsafatnya tidak pernah membawa Ibn Sina ke mentalitas arogansi terhadap agama, terhadap Nabi saw, apalagi terhadap Allah,” jelas Saad. Karena itu, ilmu mestinya membawa pemangkunya seperti Ibnu Sina yang semakin mendekatkan diri kepada Allah. Bukan seperti ilmunya Hawking!
Anda pilih Ibnu Sina atau Stephen Hawking? (redaksi)
Discussion about this post