PWMU.CO – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Dr HM Saad Ibrahim MA memberi tantangan kepada Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PWM Jatim dan Jaringan Rumah Sakit Muhammadiyah/Aisyiyah Jawa Timur.
Tantangan itu diberikan Saad saat memberikan ceramah pada Rakerwil Ke-35 MPKU PWM Jatim, di Park Hotel Probolinggo, Jumat (4/5/18).
Menurut dia, MPKU dan rumah sakit Muhammadiyah harus mampu memproyeksikan diri dalam dua hal, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Secara kualitatif, ujar Saad, adalah dengan cara: pertama, meningkatkan dimensi spiritual atau teologis, misalnya secara istiqamah mengadakan kajian-kajian keislaman.
Saad menegaskan, RS Muhammadiyah atau Aisyiyah tidak hanya melayani pasien dan keluarganya, tapi juga harus menjadi ladang dakwah. “Maka diperlukan dimensi keislaman.
Kedua, meningkatkan dimensi keilmuan. “Suatu saat nanti, bukan tidak mungkin dokter Muhammadiyah akan menerima Nobel di bidang kesehatan. Maka jangan puas dengan kondisi yang ada,” harap Saad. Bukan sekadar mendapatkan Nobel. Kata Saad, dokter Muhammadiyah juga harus masuk surga.
Ketiga, meningkatkan dimensi manajerial, termasuk dimensi leadership. “Manajemen harus by design, tidak by accident,” tegasnya.
Sementara itu, untuk tantangan kuantitatif, Saad meminta MPKU memperbanyak jaringan, RS, klinik dan penambahan SDM berkualitas.
Rakerwil merupakan pertemuan rutin MPKU PWM Jatim dan Jaringan Rumah Sakit Muhammadiyah/Aisyiyah Jawa Timur. Diadakan setiap 6 bulan sekali dengan agenda: membicarakan kondisi terkini dan mencari solusi masalah-masalah yang timbul. (Tjatur)
Discussion about this post