PWMU.CO – Dai khusus Muhammadiyah
yang terwadahi dalam Lembaga Dakwah Khusus (LDK) diharapkan istiqomah berdakwah menangani permasalahan sosial yang hadir di masyarakat, seperti anak jalanan (anjal), pengemis, gelandangan dan persoalan Narkoba.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr KH Saad Ibrahim MA menekankan hal itu saat membuka acara up grading dai Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Muhammadiyah Jatim di Gedug G-6 Universitas Muhammadiyah Surabaya, Ahad (6/5/2018).
“Sim salabim namanya kalau penanganan permasalahan anjal, gelandangan, pengemis dan korban penyalahgunaan Narkoba bisa selesai hanya dengan acara up grading ini. Penanganan permasalahan sosial di masyarakat tidak cukup hari ini saja. Tapi harus kontinyu dan terus-menerus dalam menanganinya,” katanya di hadapan ratusan peserta.
KH Saad menyatakan, dalam penanganan permasalahan sosial di masyarakat seorang dai khusus Muhammadiyah harus mengedepankan pendekatan rasa belas kasihan atau rasa iba, ketulusan dan keseriusan.
Sebaliknya, kata KH Saad, seorang dai khusus Muhammadiyah juga tidak boleh gregetan terhadap objek dakwah. Selain itu, seorang dai khusus LDK harus memahami betul persoalan tentang anjal, gelandangan, pengemis dan lainnya. Khususnya menangani permasalahan Narkoba.
“Nah, itulah bagian penting yang harus kita bangun dan kedepankan dalam penanganan masalah sosial,” imbuhnya.
Dosen Pascasarjana UIN Maliki Malang ini menyatakan, sejatinya korban penyalahgunaan Narkoba itu adalah orang yang tertipu dengan kenikmatan sesaat karena ia tidak mengetahui risiko di balik itu sangatlah besar akibatnya. Bahkan, bisa merenggut nyawa si pengguna.
“Nah, di situlah peran dai khusus LDK. adalah memberikan pemahaman dan penyuluhan akan bahaya Narkorba,” paparnya.
Meski, ungkap dia, dakwah bukan satu-satunya solusi yang bisa menyelesaikan persoalan penyalahgunaan dan peredaran barang haram itu.
KH Saad menegaskan, kasus peredaran dan penyalahgunaan Narkoba merupakan masalah besar buat negara ini karena menyangkut masa depan bangsa. “Bangsa bisa rusak akibat peredaran Narkoba,” tuturnya.
KH Saad kemudian mengungkapkan, ada dua motif seseorang menjadi pengedar barang haram Narkoba. Pertama adalah motif ekonomi karena harganya sangat mahal. Kedua, motif politik untuk menghancurkan generasi masa depan suatu bangsa dan kemudian menguasainya.
Karena itu, KH Saad meminta, pemerintah bertindak tegas terhadap para bandar maupun pengedar Narkoba dengan cara menjatuhkan hukuman seberat mungkin buat mereka yang tertangkap. Bila perlu, para bandar maupun pengedar Narkoba ditembak mati seperti di Filipina.
“Hukuman berat itu penting sebagai shock therapy dan sebagai efek jera. Selain itu untuk melindungi generasi,” tegasnya.
Di akhir paparannya, KH Saad berharap, dai khusus LDK mampu menjalakan tugas dakwah khususnya dengan baik. “Semoga dengan adanya LDK ini Allah swt menghidarkan bangsa ini dari berbagai permasalahan sosial yang ada,” pungkasnya. (Aan)
Discussion about this post