Memijat Bayi Sehatkan Tubuh dan Salurkan Kasih Sayang Orangtua

Istimewa/pwmu.co
Ibu-ibu dipandu mahasiswa FIK UMS belajar memijat bayi di Puskesmas Bulak.

PWMU.CO – Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) mengajak ratusan ibu dari Kelurahan Bulak dan Kelurahan Tambak Wedi, Surabaya belajar cara memijat bayi, Selasa (8/5/2018).

Ratusan ibu yang hadir di Puskesmas Bulak dan Puskesmas Tambak Wedi, Surabaya itu tampak antusias mempraktikkan beberapa gerakan memijat bayi yang dipandu oleh mahasiswa.

Dekan FIK UMSurabaya Dr Mundakir SKep, Ns, MKep mengatakan, kegiatan tersebut merupakan serangkaian program pendidikan kesehatan masyarakat yang merupakan tindak lanjut kegiatan pengabdian masyarakat, yakni program Saga (Sahabat Keluarga).

“FIK UMSurabaya ingin memberikan pengetahuan kepada orangtua yang memiliki bayi agar dapat  memijat sendiri di rumah secara rutin sehingga bisa memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan bayinya kelak,” ujarnya.

Mundakir menyebutkan, pijat itu sendiri merupakan terapi sentuhan tertua di dunia. Tidak terkecuali di Indonesia. Pijat juga sudah turun-temurun sebagai salah satu jenis terapi tradisional. “Nah, salah satu jenis pijat yang populer di masyarakat kita adalah pijat bayi,” terangnya.

Sekretaris MPKU PWM Jatim ini mengungkapkan, pada tahun 1980 dan 1990 an, pijat jamak dilakukan oleh  ‘mbah-mbah’ di desa yang dikenal sebagai dukun pijat. Tradisi tersebut sudah seperti jadwal imunisasi pada bayi yang lahir di era itu.

Sedangkan, pada zaman milenial seperti sekarang ini, pijat bayi sudah dapat dilakukan oleh tenaga medis seperti bidan maupun fisioterapis. Bahkan, pelayanan pijat bayi sudah ada di rumah sakit-rumah sakit di kota besar.

“Pijat bayi oleh tenaga medis memiliki kelebihan salah satunya dapat mendeteksi gangguan pertumbuhan dan perkembangan sejak dini,” ungkapnya.

Manfaat pijat bayi, kata dia, sangat banyak. Seperti meningkatkan berat badan bayi (terlebih pada bayi dengan berat lahir rendah), meningkatkan asupan makanan (bayi lebih cepat haus atau lapar) dan meningkatkan penyerapan nutrisi makanan.

“Pijat bayi juga bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan perkembangan, membuat tidur lebih lelap, memperpendek waktu rawat inap (bagi bayi premature) dan lainnya,” paparnya.

Mundakir pun menyarankan agar pemijatan terhadap bayi lebih baik dilakukan oleh orangtua sendiri, baik ayah atau ibu secara bergantian. Sebab, pijat bayi yang dilakukan oleh orangtua akan meningkatkan bonding dan kasih sayang antara anak dan orangtua.

“Jadi aktivitas tersebut seyogyanya rutin dilakukan dan terjadwal. Dalam buku panduan dan penelitian terbaru, pijat dapat dilakukan setiap hari baik pagi maupun sore,” urainya.

Hanya saja, Mundakir mengingatkan, yang perlu diperhatikan sebelum memijat adalah anak harus dalam kondisi tidak sakit. “Jangan memijat bayi yang sedang demam atau panas badannya tinggi,” tandasnya. (Dede, Aan)

Exit mobile version