PWMU.CO – Untuk kesekian kali kader dari Jawa Timur turut meramaikan kegiatan persyarikatan Muhammadiyah. Terbaru adalah Darul Arqam Madya yang diselenggarakan Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bulaksumur-Karangmalang (BSKM) Yogyakarta. Kegiatan dipusatkan pada 18 Mei 2018 di Balai Pelatihan PAUD & Diknas Sorowajan Yogyakarta, dan berakhir pada 22 Mei 2018.
Tak disangka kegiatan ini cukup banyak diikuti oleh kader IMM Jatim dari berbagai kota, seperti Malang, Surabaya, Jember. Dari 30 peserta, 8 diantaranya merupakan kader yang berkegiatan di Jawa Timur. “Tak disangka, mengikuti perkaderan di luar daerah malah bertemu lagi dengan teman daerah lagi yang jumlahnya tidak sedikit,” kata kader IMM Jember, Rifki Leo Arga Dinata.
Pertemuan kader Jatim pada kegiatan DAM kali ini cukup meramaikan. Termasuk dengan bahasa sehari-hari Jawa Timuran yang tak jarang membuat peserta luar Jatim tertawa terbahak.
“Bertemakan Membangun paradigma intelektual dalam menyikapi fenomena hoax di era post-truth, DAM ini merupakan jawaban atas barbagai fenomena hoax yang terjadi pada era kali ini, di mana kebenaran nampak semu,” jelas Ketua Pelaksana DAM, Saparullah.
Bagi kontingen Jawa Timur, keberadaan kader Jatim di DAM BSKM merupakan bukti keaktifan kader di ujung timur pulau Jawa ini di berbagai kegiatan persyarikatan. “Sekaligus wujud nyata kontribusi untuk menyiapkan IMM yang lebih baik lagi. Dengan melakukan kegiatan perkaderan di luar daerah bisa menambah wawasan dan juga kawan,” jelas salah satu kader IMM Jatim, Azhar Syahida.
Kedelapan kader IMM Jatim yang mengikuti DAM di Yogyakarta itu di antaranya Didin Mujahidin dan Azhar Syahida dari IMM Malang. Surabaya mengirimkan 4 wakil, yaitu Debby Pratiwi, Faiz Azmi Fauzia, Khoirun Nisa’, dan Risma Novita. Sementara Jember dan Bojonegoro masing-masing seorang, Rifki Leo Arga Dinata dan Qurrota A’yun.
Bukankah sudah seharusnya etos kolaborasi dalam IMM ini dibangun dan dipupuk secara merata? (didin)
Discussion about this post