PWMU.CO-Orang beriman hendaklah memiliki keyakinan seratus persen isi kandungan Alquran. Pada kenyataannya banyak umat Islam yang masih ragu-ragu dan tidak percaya pada isinya.
Demikian ceramah Subuh yang disampaikan Mohammad Ispun, ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Bulak Banteng Wetan di Masjid Al Mukminun Jl Bulak Banteng Wetan 14/2-3 Kenjeran Surabaya, Jumat (24/5/2018).
Ispun menyampaikan, kalau kita percaya kepada Alquran mari kita kupas bersama surat Al Baqarah ayat 1 sampai ayat 3. “Ayat pertama berbunyi Alif Lam Mim, ada yang tahu artinya bapak, ibu?” tanya dia kepada jamaah.
“Tidak tahu,” kata jamaah. Ispun melanjutkan, tidak ada yang tahu. Kiai saja tidak tahu, Rasulpun juga tidak tahu. Artinya adalah hanya Allah yang tahu. Inilah kebesaran Allah. Maka kita harus meyakini.
Ayat selanjutnya, dia melanjutkan, dzalikal kitaabu laa raiba fiihi hudal lilmuttaqiin. “Kalau kita terjemahkan, di dalam Alquran tidak ada keraguan dan petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa,” paparnya.
Dia mencontoh orang bertakwa itu perempuan itu auratnya mulai rambut sampai ujung kaki kecuali telapak tangan dan wajah. ”Kenyataannya perempuan muslim yang menutup itu waktu pas naik haji saja, coba perhatikan, berapa banyak perempuan muslim yang menutup punggung tangannya dan menggunakan kaos kaki untuk menutup aurat kakinya,” ujarnya.
Menurutnya, kalau dia yakin menutup aurat itu perintah Allah dan ada dalam Alquran seharusnya dia mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. “Masalahnya sekarang orang yang seperti itu dianggap teroris, kok pas ya kebetulan orang yang ngebom itu orang yang bercadar,” tambahnya.
Ispun melanjutkan ayat ketiga. “Alldziina yukminuuna bilghaibi wayuqiimuunassahalaata wamimma razaqnahum yunfiquun. Orang beriman itu percaya kepada yang ghaib, percaya dalam perut bumi itu ada api yang menyala-nyala, percaya bahwa setelah kehidupan ada kematian, percaya bahwa dalam Alquran sudah menjelaskan ada pertemuan antara air tawar dan air asin padahal Rasul sendiri belum pernah ke sana tapi Alquran sudah menceritakan itu,” ucapnya.
“Keyakinan inilah, jamaah, yang mengantarkan kita pada kehidupan yang baik. Bahagia, keyakinan kita mengeluarkan zakat. Dalam zakat itu akan menyucikan harta dan jiwa kita. Kita kadang tidak percaya bahwa dengan bersyukur akan ditambah kenikmatannya,”pungkasnya. (Habibie)
Discussion about this post