PWMU.CO – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyampaikan ucapan selamat secara khusus kepada wisudawan lulusan ke-51 SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo (SMP Musasi). Acara berlangsung di Auditorium AR Fachrudin Smamda, Selasa (29/5/2018).
“Selamat pada para wisudawan SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo,” kata Muhadjir yang juga ketua PP Muhammadiyah itu dalam video yang ditayangkan pada layar besar.
Meskipun tidak bisa hadir karena ada tugas lain, tapi ucapan selamat dari Mendikbud lewat video ini membahagiakan warga Musasi. Ini untuk pertama kali wisuda Musasi mendapat perhatian dan ucapan selamat dari Mendikbud.
Kedekatan hubungan Musasi dengan Mendikbud memang sudah terjalin lama. Pada tahun 2017 tim Tapak Suci Musasi seusai ikut turnamen Jakarta Open diundang ke rumah dinas di kompleks perumahan pejabat negara di Widya Candra Jakarta.
Pada Olimpiade Achmad Dahlan di Bandar Lampung tahun 2018 tim film indie Musasi yang meraih juara dua mendapat kesempatan beraudiensi secara khusus dengan Mendikbud. Mereka juga berksempatan foto bersama.
Pada Wisuda lulusan ke-51 ini, SMP Musasi mewisuda 269 siswa yang terdiri dari delapan rombongan belajar dari kelas 9A hingga 9H. Selain menampilkan pentas seni seperti tari Saman dan orkestra pada pembukaan, wisuda kali ini juga turut mengundang Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Prof Dr Zainuddin Maliki memberikan orasi ilmiah.
Dalam caramahnya, mantan rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya itu menyampaikan tantangan generasi Z dalam industri 4.0. Kebutuhan generasi Z, kata Zainudin, tidak terbatas pada sembilan bahan pokok. “Tapi sekarang sebelas kebutuhan pokok,” ujarnya membuat para hadirin terperangah.
Sebelas kebutuhan itu, kata dia, bukan hanya gula, beras dan telur, namun juga tambahan lain power bank dan colokan listrik.
“Mereka, generasi Z, akan lapar jika tidak bawa power bank atau tidak ada colokan listrik,” ungkapnya diiringi riuh para hadirin undangan. Generasi Z, lanjutnya, merupakan generasi yang sadar teknologi maupun berteknologi. Mereka tidak hanya cakap menggunakan teknologi, namun juga mampu membuat rekayasa kecerdasan buatan, artificial intellegent.
Maka, Zainuddin berharap, wawasan luas serta penguasaan teknologi yang menjadi kekuatan dari generasi Z dapat dimanfaatkan menjadi modal membentuk generasi ulul albab.
“Mereka tidak kemudian malas, narsitis, atau sikap individualis yang tinggi. Namun, sebagai generasi ulul albab, mereka juga berdzikir dan berpikir akan ciptaan Allah,” ungkap Zainuddin sembari menyebutkan ciri generasi ulul albab di antaranya punya kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Juga penuh inovasi, kaya imajinasi, dan mampu berpikir kritis.
Ucapan selamat wisuda juga datang dari ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr Syafig Mughni, wakil ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Prof Dr Achmad Jaenuri, serta Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Dr Hidayatulloh. (Das)
Discussion about this post