PWMU.CO– Musholla An Nur Medokan Ayu Rungkut Surabaya mengadakan kegiatan buka bersama dengan kaum dhuafa, fakir-miskin, dan anak yatim piatu, Ahad (3/06/2018). Kegiatan bertemakan Indahnya Berbagi di Bulan Suci ini digelar bekerjasama dengan dengan warga RT 03, RT 09, dan donatur di wilayah tersebut.
Bertempat di Jalan Putra Bangsa lll blok C no 41-43 Medokan Ayu Rungkut Surabaya, acara berlangsung sangat meria. Sebanyak 48 fakir-miskin, yatim, dan dhuafa diundang musholla untuk diberi bingkisan. Dari 48orang yang diundang tersebut, 9 orang di antaranya merupakan anak yatik dan sisanya, 39 merupakan fakir miskin dan dhuafa.
Muhammad Hamdan, salah satu anak yatim dari Rusun Penjaringan mengatakan sangat senang dan bersyukur mendapatkn undangan dari musholla An Nur. “Alhamdulillah, saya senang sekali bisa berbuka puasa bersama dengan ibu-ibu yang sudah lnjut usia dan mendapatkan kado ramadhan. Semoga setiap tahun saya terus mendapatkan undangan seperti ini, ” ujar Muhammad Hamdan sambil tertawa kegirangan.
Ketua Takmir An Nur, Muhammad Ghufron menjelaskan tahun ini santunan terhadap fakir miskin, yatim, dan dhuafa yang kebanyakan para janda lanjut usia itu agak berbeda. Mereka dihibur oleh santriwan santriwati TPA An Nur dengan membawakan tiga lagu samroh dan tausiyah cilik.
Dalam kesematan itu, Ghufron menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak segan-segan membayar zakat, infaq, dan sedekah lewat mushollah An Nur. Pihaknya juga siap menerima jariyah dari masyarakat untuk pengembangan musholla ke depan. “Kondisi musholla An Nur masih butuh dana karena pembangunan lantai atas belum usai. Insyallah panitia dikomandani Inung dan Kirun Hartono sangat amanah dalam mengelola dana zakat dan infaq,” ujar dia.
Di tempat yang sama, Siti Chomsyah, janda yang tinggal di jln. Putra Bangsa lll RT 03 merasa senang mendapatkan tausiyah cilik dari Stevani binti Arry. Kepada Siti Chimsyah, Stevani menyampaikan pesan tausiyahnya tentang pentingnya menghormati dan menyayangi orang tua. “Mudah-mudahan anak-anak memiliki prilaku yang santun terhadap orang tua,” kata Stevani menasihati. (sulthon)
Discussion about this post