PWMU.CO-Di ujung acara Baitul Arqam SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo (SMP Musasi), Rabu (6/6/2018), ratusan peserta berjajar antre mengambil sertifikat kelulusan di aula.
Masing-masing peserta bergantian menghadap para musyrifah (pengawas ruang) yang jumlahnya sama dengan ruang materi atau ruang tidur dalam kegiatan yang dimulai sejak Senin (4/6/2018) itu.
Sebelum mengambil sertifikat, mereka diminta merapikan ruang tidur satu kelompoknya. Tidak boleh ada satu barang yang tertinggal, atau perabot yang tidak diperlukan berada dalam ruangan.
Kegiatan yang menjadi pamungkas tersebut digelar usai seluruh peserta yang berjumlah 164 siswi tersebut dinyatakan lulus oleh Ketua Panitia Anang Ma’ruf SPd. Mendengar ucapan lulus itu seluruh peserta bersorak-sorai. Tak henti-hentinya mereka mengucap hamdalah. Di antaranya bahkan ada yang hampir menitikkan air mata.
Salah satu yang senang dengan kelulusan itu adalah Princesa Zahra. Anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dari ranting SMP Musasi dari kelas 7A itu bahkan menjadi peserta terbaik bersama Almira Kayla dari kelas 7I.
“Alhamdulillah, bisa mendapat banyak pengalaman ber-Muhammadiyah. Jadi tahu seluk-beluk persyarikatan. Semoga tahun depan dapat lebih banyak lagi pemberian materi yang menyenangkan,” ungkap Princesa ketika ditunjuk ke depan untuk menyampaikan kesan dan pesannya selama mengikuti kegiatan tersebut.
Anang Ma’ruf SPd, ketua panitia Baitul Arqam dalam sambutan penutupnya menyampaikan penghargaan pada para peserta. Selain karena peserta dinyatakan lulus seluruhnya, juga sudah berdisiplin selama mengikuti kegiatan.
“Apa yang sudah diperoleh selama kegiatan pengkaderan ini, semoga dapat diimplementasikan dalam kehidupan nyata. Butuh aksi nyata buang sampah pada tempatnya atau membantu masyarakat dhuafa yang membutuhkan sebagai penerapan materi Kemuhammadiyahan yang sudah diberikan,” ungkap Anang, panggilannya.
Tak ketinggalan, pengarah yang juga menjadi Wakil Kepala (Waka) Humas Ismuba, Imam Wahyudi SPd saat menutup acara menyampaikan ungkapan terima kasih pada para peserta. “Jangan berhenti berhenti di pengkaderan SMP Musasi. Di luar Baitul Arqam sekolah, masih banyak pengkaderan ortom maupun persyarikatan yang bisa diikuti,” ujarnya.
Sesi penutupan dipungkasi dengan foto bersama. Para peserta bersama musyrifah diabadikan gambarnya untuk dijadikan data kegiatan yang rencananya akan diterbitkan dalam bentuk buku kegiatan. (Das)
Discussion about this post