PWMU.CO-Tragedi banjir bandang yang melanda daerah Banyuwangi mendapat perhatian serius dari masyarakat. Tak kerkecuali juga para mahasiswa STIEM Paciran. Para mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IPM) Komisariat STIEM Paciran ikut terketuk hatinya dan mendatangi lokasi banjir tersebut untuk memberikan perhatian dan bantuan terhadap para korban.
“Kondisi lapangan masih terdapat genangan air dan pasir. Jadi, perlu pembersihan dan penataan ulang karena masih banyaknya lumpur dan kayu juga prabotan rumah rusak dan berceceran,” tutur Abdullah Bahris, salah satu perwakilan komisariat STIEM Paciran di sela-sela kegiatan mengunjungi lokasi bencana.
Menurut Abdullah Bahris banjir bandang telah menghabiskan seluruh wilayah di Kecamatan Singojuru, tepatnya di Dusun Garit, Dusun Karangasem, dan Bangun Rejo di wilayah alas malang. Banjir mengakibatkan rusaknya puluhan rumah dan merendam puluhan sarana prasarana publik yang tersedia.
Dikatakan, ada dua rumah yang rata dengan tanah dan banyak rumah yang seluruh isinya rusak dan hilang. Terutama kondisi air di sana masih membutuhkan kiriman air bersih dari PDAM. Karena sumur-sumur di rumah penuh lumpur. Kendaraan pun banyak yang rusak, bahkan ada yang hanyut terbawa banjir. “Masih banyak warga khususnya anak-anak masih trauma akibat bencana banjir bandang tersebut,” tambah Bahris.
Sementara itu, Ahmad Rois Al Abror menambahkan bahwa tujuan rombongannya mendatangi lokasi banjir bandang karena ingin tahu secara langsung kondisi lapangan serta ikut menjadi relawan dan membantu relawan di sana. Pihaknya juga ingin menyerahkan langsung bantuan berupa uang dan pakaian layak pakai. “Kami dari IMM Lamongan sebelumnya telah melakukan aksi penggalangan dana di POM Paciran pada 29 Juni 2018 lalu. Terkumpul dana sebesar Rp, 4.567.000 dan 3 kardus pakaian untuk masyarakat di sana,” tutur dia.
Ketua Aksi Penggalangan Dana, Muhammad Iqbal Maulidy berharap bantuan yang digalang tersebut berguna untuk masyarakat di sana serta sedikit meringankan beban mereka. Dikatakan, pihaknya sebenarnya juga ingin memberikan penyuluhan dan pendampingan trauma hilling kepada para korban, tetapi kondisi lapangan tidak memungkingkan. Pihaknya hanya bisa ikut membantu relawan MDMC mengangkut logistic dan ikut kerja bakti membersihkan rumah warga dan menguras sumur.
“Jadi, kami hanya bisa memberi bantuan moril serta tenaga. Kami hanya bisa memberi sedikit bantuan tenaga sesuai kapasitas kami,” ucap dia seraya menyebut
Ahmad Nasikin selaku perwakilan Tim relawan Banyuwangi menyatakn sangat berterima kasih atas kepedulian teman-teman IMM Lamongan, khususnya Komisariat STIEM, STAIM, STIT Paciran yang masih peduli dengan kasus keummatan.”Semoga ini menjadi pembelajaran kita bersama dan peneguhan jati diri IMM sebagai kader humanitas,” kata Nasikin yang sekaligus menjadi Ketua Cabang IMM Kota Banyuwangi. (Tyas, reporter Aksi Peduli Banyuwangi)
Discussion about this post