PWMU.CO-Ada yang beda dalam wisuda angkatan XX MI Muhammadiyah (MIM) Kartoharjo Kabupaten Ngawi kali ini. Selain menampilkan warisan budaya leluhur kesenian Reog Ponorogo dibawakan oleh budayawan Singo Manunggal, wisuda yang digelar pada Sabtu (7/07/2018) ini juga digabung dengan peresmian Gedung berlantai 2 bernama KH. Mas Mansyur. Diresmikan langsung oleh Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono,S.T., M.H.
Tak hanya meresmikan gedung, Wakil Bupati Ngawi atau yang akrap disapa Pak Ony ini juga datang untuk sekaligus ikut mewisuda siswa-siswi MIM Kartoharjo angkatan XX.. Kehadiran orang nomor dua Ngawi ini tentu menjadi magnet tersendiri dalam pelaksanaan wisuda siswa MIM Kartoharjo atau yang lebih familiar dikenal sebagai sebutan MI Muhammadiyah Pilihanku (MIMPIKU) ini.
Kepala MI Muhammadiyah Kartoharjo, Anis Yuliarso,S.Pd. dalam sambutannya di acara wisuda menyampaikan bahwa madrasah yang dipimpin telah menorehkan banyak prestasi. Dirinya mengaku bangga atas torehan prestasi yang telah diraih siswa-siswi MIM Kartoharjo. “Mudah-mudahan, ke depan akan ada banyak lagi siswa kita yang meraih prestasi, baik tingkat lokal maupun regional, bahkan bila perlu sampai nasional,” harap Anis.
Lebih lanjut, Anis menambahkan selain prestasi akademik, siswa-siswi MIM Kartoharjo juga punya keunggulan di bidang non-akademik, apalagi madrasahnya kini juga memiliki program unggulan berupa tahfidh. “Saya juga bersyukur karena banyak siswa-siswi telah mencapai target hafalan juz 30 bahkan Ananda Anwar Fais Syafrudin sudah melebihi target hafalan yaitu sudah hafal juz 30,28,1,dan jus 2,” beber dia.
Di tempat sama, Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono dalam sambutannya memberikan apresiasi luar biasa kepada MIM Kartoharjo yang mengangkat budaya warisan luhur berupa tampilan reog Ponorogo dalam wisuda. “Baru kali ini kok wisuda ada tampilan reognya,” puji Ony Anwar.
Ony juga memberikan apresisasi setinggi-tingginya atas konsistensi guru-guru MIM Kartoharjo dalam mendidik siswa-siswinya sehingga unggul dalam berbagai prestasi yang berbudi pekerti luhur. Bagi dia, pendidikan karakter memang harus terus dijalankan sebagai benteng siswa-siswi dalam menghadapi percepatan teknologi seperti sekarang ini.
“Nilai-nilai budaya sudah semakin ditinggalkan oleh generasi muda tanpa kita sadari. Tanpa kita sadari anak-anak kita lebih canggih dalam mengoprasikan teknologi HP misalnya,” ucap dia.
Karena itu, lanjut dia, dirinya dan juga semua pihak sebagai orang tua perlu membentengi anak-anak dengan penerapan pendidikan karakter. Apalagi sekarang ini sudah memasuki“era forpoint” sehingga perlu sinergi bersama antara pemerintah, sekolah, masyarakat sehingga kemajuan teknologi memberikan dampak positif dan tidak meninggalkan budaya-budaya kearifan lokal.
“Wujud guyup rukun antara pemerintah, masyarakat, dan sekolah akan menjadikan MI Muhammadiyah Kartoharjo lebih berkemajuan lagi tentunya dengan mengedepankan pendidikan karakternya sehingga menjadi sekolah tujuan,” kata dia seraya berharap semoga dengan adanya gedung baru ini memberikan spirit dalam mendidik generasi penerus bangsa yang memiliki akhlaqul karimah, intelegtual, serta berbudi pekerti luhur. (Shofa)
Discussion about this post