• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
Rabu, April 14, 2021
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kabar

Kemendikbud Fasilitasi Penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah

Rabu 1 Agustus 2018 | 18:53
in Kabar
8
SHARES
24
VIEWS
Lokakarya Penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) Provinsi Tahap I. (AS/PWMU.CO)

PWMU.CO – Upaya memajukan kebudayaan nasional Indonesia agar menjadi akar pembangunan terus dilakukan. Pengesahan Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan membawa semangat baru dalam upaya perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan nasional dari, oleh, dan untuk daerah.

Staf Ahli bidang Inovasi dan Daya Saing Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Ananto Kusuma Seta, yang mewakili Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) menyampaikan di tengah perubahan dunia saat ini yang dipengaruhi globalisasi dan revolusi industri 4.0, banyak negara di dunia memikirkan ulang arah dan filosofi pembangunan nasionalnya. Kebudayaan perlu menjadi aspek dasar pembangunan nasional.

“Kekayaan budaya harus kita gali dan kita lestarikan. Juga perlu kita sertakan ke dalam dokumen perencanaan pembangunan, sebagai arah pembangunan kita. Agar posisi Indonesia sebagai super power kebudayaan semakin kuat, sehingga dapat mempengaruhi peradaban dunia,” kata Ananto pada Lokakarya Penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) Provinsi Tahap I, di Jakarta, Rabu (1/8/18).

Bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kemendikbud mendorong penyelesaian target penyusunan PPKD tingkat pemerintah provinsi. Keberadaan PPKD sangat penting dalam merumuskan strategi pemajuan kebudayaan yang berasal dari masing-masing wilayah di tanah air. Penyusunan PPKD tingkat provinsi ini harus berdasarkan PPKD tingkat kabupaten/kota yang dijadwalkan berakhir sampai dengan 31 Agustus 2018.

Baca Juga:  Perubahan Kurikulum Gagal Jadi Instrumen Teknokratik

Strategi pemajuan kebudayaan akan menjadi dasar perumusan Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan yang menjadi salah satu acuan kerangka baru Rencana Pembangunan Jangka Pendek, Menengah, dan Panjang. Pengarusutamaan kebudayaan dalam pembangunan nasional dipandang sangat strategis dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Sri Hartini melaporkan sampai awal Agustus telah diterima 12 PPKD dari kabupaten/kota. Diharapkan melalui pendampingan dari Direktorat Jenderal Kebudayaan, pemerintah daerah dapat segera menyelesaikan PPKD yang berisi inventarisasi obyek pemajuan kebudayaan. Sesuai Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan, terdapat 10 obyek pemajuan kebudayaan, yakni tradisi lisan, manuskrip, adat-istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat, dan olahraga tradisional.

Sepuluh objek pemajuan kebudayaan, menurut Staf Ahli Mendikbud, harus dapat dijadikan sebagai media untuk memperteguh persatuan dan kesatuan bangsa, serta jati diri bangsa. Sehingga pada nantinya akan menyejahterakan bangsa, mewujudkan masyarakat madani, dan mempengaruhi arah perkembangan peradaban dunia.

“Pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan. Maka, sudah waktunya kita melaksanakan pendidikan berbasis kebudayaan. Tugas kita untuk meliteratkan kebudayaan nasional kita kepada anak-anak kita, generasi penerus bangsa,” ajak Staf Ahli Mendikbud.

Identifikasi Potensi Budaya Daerah
Dalam kegiatan penyerahan PPKD bulan Juli lalu, Mendikbud Muhadjir Effendy menyatakan pengesahan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan merupakan wujud konkret perhatian pemerintah terhadap kebudayaan nasional. Setelah puluhan tahun merdeka, kebudayaan nasional mulai mendapatkan tempat strategis dalam pembangunan nasional. ”Adanya Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan memberikan arah dan platform ke mana budaya daerah dan nasional mau dibawa. Selama ini, belum ada landasan strategis soal kebudayaan,” kata Muhadjir (3/7).

Baca Juga:  Pendaftaran 7.000 CPNS Guru Garis Depan 18-31 Agustus: 4 dari 93 Kabupaten di Jatim, Berikut Syarat dan Jadwalnya

Sebagai negara adidaya di bidang kebudayaan, Indonesia berpotensi besar dalam mempengaruhi peradaban dunia. Mendikbud mengatakan, pemerintah daerah harus menaruh perhatian dalam memajukan kebudayaan di daerah. Mendatang, pemerintah pusat akan menggulirkan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk bidang kebudayaan. Untuk itu, strategi pemajuan kebudayaan yang disusun dari akar rumput melalui PPKD berperan penting dalam implementasi di lapangan.

Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud) Hilmar Farid menyampaikan informasi tentang obyek pemajuan kebudayaan di masing-masing daerah sangat penting dalam menentukan strategi pemajuan kebudayaan.

“Tantangannya, kita harus membunyikan PPKD ini sebelum kita bahas di Kongres Kebudayaan di bulan November nanti. Masing-masing daerah harus merayakannya. Ini ‘kan capaian daerah,” ujar Dirjen Hilmar di depan peserta Lokakarya Penyusunan PPKD Tahap I di kantor Kemendikbud, Jakarta (1/8).

Menurut Hilmar, isu terpenting dari strategi pemajuan kebudayaan adalah kepemilikan. Untuk itu, mekanisme penyusunan strategi kebudayaan dimulai dari masyarakat, bukan dari pemerintah pusat. “Jangan terlalu rumit. Jangan dijadikan beban. Bukan tebal tipisnya PPKD yang menjadi ukuran. Tetapi identifikasi yang benar-benar ada di masing-masing daerah,” pesan Hilmar.

Baca Juga:  Kemendikbud RI: Butuh 4 Kiat Agar Perfilman Nasional Tak Sepi Peminat

Dilanjutkan Dirjenbud, yang terpenting dalam strategi pemajuan kebudayaan adalah arah dasar pemajuan kebudayaan yang berasal dari potensi di masing-masing daerah.

Amich Alhumami, Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas menyampaikan kebudayaan merupakan penggerak pembangunan nasional. Sejumlah negara telah mampu melakukan akselerasi pembangunan sosial-ekonomi berbasis kebudayaan. Negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Republik Rakyat Tiongkok mampu mengkapitalisasi kekayaan budayanya melalui suatu proses modernisasi dalam rangka akselerasi pembangunan sosial-ekonomi.

Visi poros maritim yang diusung Presiden berasal dari nilai-nilai budaya nusantara. Melalui visi tersebut, diperlukan pembangunan dari berbagai sektor yang saling mengisi dan terintegrasi. Menurut Amich, bukan hanya penyiapan infrastruktur konektivitas antarpulau saja yang dikembangkan oleh pemerintah. Namun, penyiapan sumber daya manusia, pengembangan industri pendukung, serta pelestarian sumber daya kemaritiman juga mengikuti.

Amich juga mengingatkan, menguatnya sentimen kedaerahan dan identitas lokal yang berafiliasi budaya daerah dan nilai-nilai primordial (suku, agama, bahasa) akhir-akhir ini perlu diwaspadai. “Kemampuan mengelola kemajemukan, dan meneguhkan kesatuan dalam kebinekaan dengan semangat kebersamaan, gotong royong dan toleransi menjadi capaian kita dalam pembangunan. Hal itu bisa dicapai melalui jalur kebudayaan,” tuturnya. (AS)

Tags: Kemendikbud
Share3Tweet2SendShare

Related Posts

Anggota DPR: Film Alat Perang Kebudayaan. Pernyataan Zainuddin Maliki disampaikan dalam webinar yang digelar Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia.
Kabar

Prof Zainuddin Maliki: Tepat Ristek ke Kemendikbud

Selasa 13 April 2021 | 22:43
415
Ing sinyal sung tulodho
Kolom

Ing Sinyal Sung Tulodho, Tut Wifi Handayani

Jumat 19 Februari 2021 | 09:09
172
Mendikbud Nadiem Anwar Makarim
Kabar

Mendikbud Minta Maaf soal Kisruh POP

Rabu 29 Juli 2020 | 08:33
10k
Mendikbud Nadiem Makarim disoroti soal rekrutmen POP.
Headline

Rekrutmen POP Kemendikbud Kisruh, Muhammadiyah Mundur

Rabu 22 Juli 2020 | 18:26
2k
Perubahan Kurikulum Gagal jadi instrument teknokratik.
Kolom

Perubahan Kurikulum Gagal Jadi Instrumen Teknokratik

Jumat 19 Juni 2020 | 22:43
163
Kemendikbud: Rata-Rata Nilai UN SMA/Sederajat Meningkat
Kabar

Kemendikbud: Rata-Rata Nilai UN SMA/Sederajat Meningkat

Rabu 8 Mei 2019 | 11:21
11

Discussion about this post

Berita Terbaru

Partai Ideologis

Partai Ideologis Masih Penting

Rabu 14 April 2021 | 16:50
Bung Nadjib, panggilan Tamhid Masyhudi pada Nadjib Hamid sejak di IPM tiga dekade yang lalu. Panggilan yang kini menjadi sejarah.

Bung Nadjib, Panggilan Tiga Dekade sejak IPM

Rabu 14 April 2021 | 14:49
Up grading AMM

Up Grading AMM, Ini Pesan Wakil Walikota

Rabu 14 April 2021 | 14:40
Kesamaan Nadjib Hamid dengan KH Ahmad Dahlan

Kesamaan Nadjib Hamid dengan KH Ahmad Dahlan

Rabu 14 April 2021 | 14:39
Panggung Kreasi Jelang Milad Ke-26 SD Mugeb

Panggung Kreasi Jelang Milad Ke-26 SD Mugeb

Rabu 14 April 2021 | 14:28
Almarhumah Idayanti Pribadi yang Menyenangkan

Almarhumah Idayanti Pribadi yang Menyenangkan

Rabu 14 April 2021 | 13:14
Sudah Siapkah Kita ketika Kematian Menjemput?

Sudah Siapkah Kita ketika Kematian Menjemput?

Rabu 14 April 2021 | 12:59
Penari

Penari Asian Games 2018 Motivasi Siswa Berlian School

Rabu 14 April 2021 | 11:52
Nadjib Hamid di mata Ketua PWA Jatim Dra Hj Siti Dalilah Candrawati MAg adalah luar biasa dalam kepemimpinan dan senioritas.

Nadjib Hamid di Mata Ketua PWA Jatim

Rabu 14 April 2021 | 11:45
Pelatihan Service AC Usai, Peserta Kebanjiran Order

Pelatihan Service AC Usai, Peserta Kebanjiran Order

Rabu 14 April 2021 | 11:36

Milad PWMU.CO

Rezeki Mahal di Tengah Covid. Kolom ditulis oleh Mohammad Nurfatoni, Pemimpin Redaksi PWMU.CO.
Headline

Tangis dan Tawa di Balik Berita PWMU.CO

Selasa 23 Maret 2021 | 11:42
15.6k

Mohammad Nurfatoni: Tangis dan Tawa di Balik Berita PWMU.CO. (Sketsa ulang foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) Tangis dan Tawa di Balik Berita...

Read more
Selalu Ada Before and After di PWMU.CO

Selalu Ada Before and After di PWMU.CO

Selasa 23 Maret 2021 | 06:18
248
Dari Kontributor PWMU.CO Jadi Juara Guru Berprestasi

Dari Kontributor PWMU.CO Jadi Juara Guru Berprestasi

Minggu 21 Maret 2021 | 00:51
190
Berkat PWMU.CO, Saya Jadi Guru Seutuhnya

Berkat PWMU.CO, Saya Jadi Guru Seutuhnya

Minggu 21 Maret 2021 | 00:13
235
Bukukan Tulisan di PWMU.CO setebal Bundel Majalah

Bukukan Tulisan di PWMU.CO setebal Bundel Majalah

Sabtu 20 Maret 2021 | 17:35
267

Terpopuler Hari Ini

  • Tugas khusus

    Tugas Khusus dari Ustadz Nadjib

    42420 shares
    Share 16968 Tweet 10605
  • Berharap Lahir Nadjib-Nadjib yang Baru

    6542 shares
    Share 2617 Tweet 1636
  • Umrah dan Haji Tertolak, Ini Sebabnya

    4965 shares
    Share 1986 Tweet 1241
  • Nadjib Hamid Telah Pergi, tapi Karyanya Tetap Abadi

    4274 shares
    Share 1710 Tweet 1069
  • Di PWM Jatim Nadjib Hamid Terbaik

    3220 shares
    Share 1288 Tweet 805
  • Tiga Oke Puasa, Tips Sehat Ramadhan

    838 shares
    Share 335 Tweet 210
  • Idayanti, Guru Pencetus Istilah Mugeb Itu Berpulang

    3185 shares
    Share 1274 Tweet 796
  • Meningkatkan Kualitas Puasa dengan Lima ‘S’

    4144 shares
    Share 1658 Tweet 1036
  • Doa Buka Puasa Menurut Nabi

    233 shares
    Share 93 Tweet 58
  • Sudah Siapkah Kita ketika Kematian Menjemput?

    147 shares
    Share 59 Tweet 37
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In